Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkit momentum Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 saat diusung partainya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres).
Hal itu disampaikan Hasto terkait waktu PDIP bakal mengusung calon presiden untuk Pilpres 2024. Meskipun demikian, dia enggan mengungkap kapan PDIP akan mengumumkan capres.
"Itu [pengumuman dukungan untuk capres 2024] nanti akan dilakukan kalkulasi secara mendalam, dan nanti akan ada sinyal-sinyal yang diberikan sebagaimana dulu 2014 ketika Pak Jokowi diumumkan," kata dia kepada wartawan di sekolah PDIP, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Selasa (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Pilpres 2014, kata Hasto, capres PDIP diumumkan saat Jokowi berada di Rumah Pitung kawasan Marunda, Jakarta Utara dan mencium Bendera Merah Putih. Hasto mengatakan momen tersebut dibangun untuk melahirkan semangat calon pemimpin.
Dia pun meminta publik untuk menunggu momentum tersebut saat partainya secara resmi akan mengusung capres maju di Pilpres 2024.
"Ditunggu saja momentum nya, nanti bisa juga menjelang tahapan pengumuman yang menurut KPU bulan Agustus. Semua ada momentumnya, ada waktunya," kata Hasto.
Hasto menerangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat ini masih mempertimbangkan, dan melakukan kajian terkait nama capres jagoan partainya. Nantinya, kata dia, Megawati akan menyampaikannya secara langsung ke masyarakat.
"Momentum tepat kapan bisa tiga bulan lagi bisa lima bulan lagi bisa juga beberapa hari lagi. Tetapi itu semua ada dalam kajian Ibu Ketua Umum dan beliau lah yang akan menyampaikan hal itu," ucap dia.
Hasto mengungkap sejumlah kriteria capres yang akan diusung partainya pada Pilpres 2024.
Pertama, dia menyebut ideologi merupakan aspek yang tidak bisa ditawar. Selain itu, seorang calon pemimpin juga harus memiliki prinsip yang kokoh dan tegas mengambil kebijakan.
"Misal tadi Pak Jokowi menyampaikan subsidi BBM Rp567 triliun, seorang pemimpin yang tidak berani mengambil sikap tentu saja melihat hal tersebut sebagai beban, tapi seorang pemimpin yang memperhitungkan keputusan meskipun itu pil pahit itu akan diambil," kata Hasto.
"Inilah yang sedang dipertimbangkan betul oleh ketua umum," imbuhnya.