Wajah Muram Berdebu Tebet Dikepung Distro, Kafe hingga Eco Park

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jun 2022 12:53 WIB
Tebet tak lagi tenang dan asri. Distro dan kafe yang menjamur telah memicu kemacetan dan polusi. Ditambah lagi oleh Tebet Eco Park.
Rumah warga di Tebet dipasang papan peringatan. (Foto: CNN Indonesia/ Lina Itafiana)

Tebet Eco Park terletak di Tebet Barat Raya. Taman publik ini memanjang hingga sekitar 1 kilometer, membela Jalan Tebet Barat Raya.

Sejak dipadati pengunjung baik dari Jakarta maupun luar kota, parkir liar dan beragam pedagang kaki lima dadakan menyebabkan kemacetan luar biasa.

"Yang tinggal di sekitar situ mau keluar susah. Saya merasakan. Parkir dan pedagang kaki lima itu mengganggu kalau berkepanjangan," ungkap Faiz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman baru seluas tujuh hektar itu menjadi alternatif tempat wisata gratis di ibu kota. Taman ini memiliki dua sisi yakni utara dan selatan. Kedua sisi ini dipisahkan oleh Jalan Tebet Barat IX. Jembatan oranye yang bentuknya menyerupai angka delapan berfungsi untuk menghubungkan kedua sisi taman tersebut.

Jembatan itu seakan menjadi ikon bagi taman hasil revitalisasi ini. Bahkan, para pengunjung rela berdesak-desakan hanya untuk sekadar berswafoto di atas jembatan.

"Lihat jembatan dinaikin ribuan orang saya ngeri. Ngeri rubuh. Memang rangka besi, tapi itu kan ada kekuatannya. Kalau misalnya ambruk banyak korban," ujar Faiz.

Totok, warga jalan Tebet Timur juga merasakan hal yang sama dengan Faiz. Ia menyayangkan kondisi lingkungan tempat tinggalnya kini semakin semrawut.

"Ramenya parah macetnya parah. Untuk masuk ke rumah pun susah karena banyak pedagang, banyak motor. Semrawut karena gak tertata. Apalagi jalannya segitu aja sempit. Pedagang dan parkir membaur di situ ya sudah macetlah," ujarnya.

Taman yang dijadikan contoh model taman ideal dengan perpaduan keselarasan Kawasan Hijau dan Kawasan Biru dalam satu ekosistem alami ini dulunya merupakan tempat langganan olahraga bagi Totok. Sejak dilabeli menjadi Tebet Eco Park, Totok tak lagi berolahraga di tempat itu.

"Saya dulu senang olahraga di taman itu, semenjak ada Tebet Eco Park saya gak pernah, cuma lewat-lewat aja. Suasananya olahraga lebih enak sebelumnya. Sebelum dibangun wahana-wahana ini. Dulu setiap sabtu minggu saya olahraga lari. Sekarang kalau jogging muter-muter arena kompleks," kata dia.

"Kalau dulu mah enak kita olahraga belum terlalu banyak orang di dalam taman, kalau sekarang semenjak ada tebet eco park sabtu minggu kita mau olahraga udah penuh," tuturnya.

Melihat kondisi Tebet sekarang, pikiran Totok pun melayang pada tahun 1990-an. Kala itu suasana masih asri, jauh dari hiruk pikuk orang-orang dan lalu lalang kendaraan.

Tebet Eco Park dahulu memang hanya jalur hijau tak terurus. Namun, meski tak terurus, jalur hijau ini memberikan kesejukan kepada warga sekitar. Tak seperti hari ini.

(lna/wis)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER