Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui partainya membutuhkan sekitar 50 persen suara untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024.
Dengan target itu, Pacul menilai secara logika partainya memang membutuhkan kerja sama dengan partai lain di 2024. Sebab, PDIP kini hanya mengantongi sekitar 20 persen suara hasil Pemilu 2019.
Namun, dia menyampaikan keputusan kerja sama PDIP dengan partai lain di 2024 merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Pacul mengaku belum mengetahui keputusan Mega.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal kerjasama politik, PDIP anggaplah posisi suaranya 20 persen. Untuk menang kira-kira suaranya di atas 50 persen," ucap Pacul kepada wartawan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP, Rabu (23/6).
"Kan tentu logika elementer itu menyatakan kemungkinan akan terjadi kerjasama yes, apakah itu Ibu akan kerjasama, saya juga tidak tahu," tambahnya.
Menurutnya, pembicaraan terkait kerja sama PDIP merupakan komunikasi tingkat elit Ketua Umum. Ia mengklaim tak tahu menahu soal itu sebab dirinya hanya petugas dan pembantu partai.
Namun, dia memastikan komunikasi antar ketua umum partai pasti dilakukan baik secara cair maupun serius. "Dan antar pimpinan partai kira-kira ada komunikasi one hundred, 100 persen pasti ada," katanya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyatakan kerja sama menghadapi pemilu bagi partainya merupakan keniscayaan.
Hasto enggan mengungkap komunikasi yang sudah dibangun pihaknya dengan partai lain. Dia menyebut PDIP saat ini masih fokus terjun ke bawah membantu masyarakat hingga akhir pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kerja sama adalah suatu keniscayaan bagi PDIP yang mengusung semangat gotong royong," kata Hasto kepada wartawan di sekolah partai, Jakarta Selatan, Senin (20/6).
(thr/isn)