Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan mengajak masyarakat Indonesia khususnya warga NU mendoakan dan mendukung misi besar Presiden Jokowi dalam mendamaikan konflik Ukraina dan Rusia.
"Saat ini Pak Jokowi tengah dalam perjalanan dari Polandia menuju Kyiv Ukraina. Negara yang tengah berperang dengan Rusia. Ini bukan misi biasa, tapi misi besar, misi mulia, yaitu perdamaian dunia. Harus kita doakan dan dukung, agar upaya ini berhasil," kata Rahmat dalam keterangan resminya, Rabu (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat menilai upaya yang dilakukan Jokowi ke Ukraina tidak mudah. Tapi keberaniannya patut mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Ia mengatakan misi yang dibawa Jokowi bukan sekadar misi yang diperjuangkan oleh Indonesia. Tapi diklaim membawa kehendak miliaran masyarakat dunia agar terhindar dari ancaman kelaparan dan kemiskinan.
Hal demikian baginya sangat berdasar karena saat ini ekonomi dunia tengah terguncang. Banyak negara maju dan berkembang alami kebangkrutan hingga mengalami inflasi yang dalam. Belum lagi ditambah faktor perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasokan energi dunia terganggu.
"Ini bisa mengakibatkan ancaman kemiskinan dan kelaparan bagi miliaran penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang," kata dia.
Menurutnya misi perdamaian Jokowi sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa saat kemerdekaan. Baginya, upaya perdamaian itu harus segera dimulai dan perlu ada terobosan.
"Soal hasil kita harus optimis. Ada target maksimal menghentikan perang tapi ada juga target minimal ada gencatan senjata dan negosiasi dengan semua pihak," kata dia.
"Perang itu melelahkan, menghancurkan semua yang sudah dibangun dan membuat masa depan semakin suram dan berat untuk kita jalani," tambahnya.
Presiden Joko Widodo tengah memulai misinya mendorong perdamaian antara Rusia-Ukraina dengan berangkat menuju Kyiv, Ukraina menggunakan kereta pada Selasa (28/6).
Jokowi akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mendorong perdamaian di tengah perang yang terus berkecamuk antara Ukraina dan Rusia.
(rzr/wis)