Kapolres Pidie AKBP Padli membantah anggota Brimob terlibat gesekan dengan prajurit TNI saat penertiban tambang emas ilegal di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Aceh beberapa waktu lalu.
"Tidak benar adanya selisih paham TNI-Polri di Wilayah Pidie. Kami juga memiliki komitmen yang kuat untuk sama-sama mengamankan dan membangun Pidie menjadi lebih baik ke depannya," kata Padli kepada wartawan, Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padli mengklaim kedua institusi kerap mengadakan kegiatan bersama. Ia pun memastikan tak ada perselisihan antara anggotanya dengan prajurit TNI.
Menurutnya, situasi keamanan di wilayah Kecamatan Geumpang sudah kondusif usai penertiban tambang emas ilegal tersebut.
Padli pun meminta seluruh masyarakat bekerja sama menjaga keamanan dan ketertiban. Terlebih, dalam dua tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tahun politik.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Winardy sebelumnya mengatakan bahwa warga mengadang aparat yang hendak menindak penambangan ilegal di wilayah tersebut.
Menurutnya, aparat kepolisian sudah mengamankan empat terduga pelaku penambangan ilegal serta satu unit alat berat ekskavator merek Hitachi.
Namun ketika akan dibawa ke Polda untuk diperiksa lebih lanjut, penyidik mendapat informasi bahwa terdapat petugas yang diadang warga di dua lokasi berbeda.
Sebagai informasi, video huru hara selama pengamanan itu itu beredar di media sosial TikTok dalam beberapa waktu terakhir. Disebutkan bahwa penertiban tambang emas itu dilakukan oleh personel Brimob.
Dalam video tersebut dinarasikan juga hampir terjadi gesekan antara petugas Brimob dengan TNI di lapangan lantaran situasi masyarakat yang tak kondusif.
Video itu memperlihatkan beberapa petugas TNI dan Brimob bersenjata lengkap di lokasi. Kemudian, terdapat satu moment tertangkap kamera dimana salah seorang anggota Brimob menabrakkan badannya ke personel TNI.