Cerita Tjahjo Kumolo dan Koleksi Keris Bertakhta Intan Era Majapahit

CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2022 11:01 WIB
Tjahjo Kumolo semasa hidupnya mengoleksi keris. Tiap malam satu Suro, ia menggelar acara khusus untuk membersihkan keris-kerisnya.
Mendiang Tjahjo Kumolo semasa hidupnya mengoleksi keris. Tiap malam satu Suro, ia menggelar acara khusus untuk membersihkan keris-kerisnya. (Foto: CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tjahjo Kumolo semasa hidupnya gemar mengoleksi keris, salah satu warisan kebudayaan dalam tradisi masyarakat Indonesia. Pada tiap malam satu Suro, ia membersihkan atau menjamas atau membersihkan pusaka keris-keris koleksinya.

Pada bulan yang sakral itu, Tjahjo bersama koleganya sesama kolektor, biasa menggelar acara khusus untuk jamah keris.

Ada lebih dari 100 keris yang Tjahjo miliki. Ratusan keris itu berasal dari Kerajaan Kediri, Singosari, Mataraman (Yogyakarta dan Solo), hingga Madura, dan Bali. Ada keris pegangan raja, patih, para menteri, dan panglima perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertengahan 1980-an, saat Tjahjo masih menjadi mahasiswa hukum di Universitas Diponegoro, ia kerap menggunakan waktunya untuk berburu keris dan benda-benda antik lainnya.

Tempat-tempat keramat menjadi lokasi yang lazim dikunjungi Tjahjo. Lelaki kelahiran Solo, 1 Desember 1957 itu gemar bersemedi di makam para sunan (Wali Songo).

"Paling banyak ya di makam Sunan Kalijaga (di Kelurahan Kadilangu, Kabupaten Demak) karena saya masih trahnya," kata Tjahjo dalam wawancara Blak-blakan detikcom, 8 Juni 2020.

Tjahjo mengaku sebagian koleksinya merupakan pemberian orang lain. Bahkan, percaya atau tidak, ada juga keris yang dikoleksinya muncul begitu saja secara gaib.

Sebelum resmi menjadi koleksi pribadinya, pada 4 Juni 2018, Tjahjo Kumolo pernah melaporkan keris komando bertakhta intan dari masa Majapahit di abad ke-14 ke KPK.

Meski koleksinya mencapai 100 buah, Tjahjo merasa masih kalah banyak dibandingkan dengan koleksi politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

"Dia punya keris Minangkabau dan daerah lain di Sumatera. Saya punya juga keris (dari) Makassar," ujarnya.

Tiga keris asal Bali dan Jawa, serta golok berbahan baja sepanjang lebih dari satu meter yang badannya bertuliskan doa-doa berbahasa Arab pernah disertakan dalam Pameran Keris Nusantara di Gedung DPR-RI, 20 Mei 2015. Fadli Zon dan sejumlah tokoh lain ikut memamerkan koleksi keris dan barang antik mereka.

Tjahjo begitu lekat dengan keris, di meja kerjanya, terpajang dua bilah keris yang salah satunya berukiran huruf Arab. Koleksi keris di kediamannya lebih banyak lagi. Tak hanya keris, benda pusaka lain juga turut menghiasi dinding rumahnya.

Di rumahnya yang terletak di kawasan Jalan Potlot, Kalibata, foto-foto jadul, lukisan, hingga patung berunsur hewan, dari gajah sampai harimau melengkapi koleksinya. Tjahjo Kumolo juga mengoleksi batu dari Gunung Lawu pada 1985.

Sosok Tjahjo Kumolo yang begitu gemar mengoleksi keris turut diamini oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Menurutnya, hal itu menjadi salah satu kesamaan antara dirinya dengan Tjahjo, yakni sebagai seorang spiritualis yang memiliki banyak keris.

Kesamaan itu membuat keduanya kerap berbincang mengenai topik seputar keris. Obrolan semacam itu kerap mereka lakukan saat bertemu di kantor.

"Saya juga banyak (keris) juga. Sering cocokkan gitu, keris seperti ini, tuahnya apa," ujar Muhadjir, Jumat (1/7).

Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada 1 Juli 2022 di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Dia sempat dirawat di rumah sakit selama sekitar dua minggu sebelum wafat.

Tjahjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Cerita Tjahjo Kumolo selengkapnya di sini

(tsa/lna/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER