Sebuah video yang memperlihatkan aksi emak-emak menggeruduk rumah seorang warga di daerah Bojongsari, Depok, Jawa Barat beredar di media sosial.
Video itu salah satunya diunggah akun Twitter @pencerah_. Dalam video itu, terlihat emak-emak itu beradu argumen dengan pemilik rumah yang merupakan seorang guru ngaji.
Terlihat dalam video itu salah satu emak-emak mempertanyakan kenapa guru ngaji itu justru menyeret nama mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa ibu yang kena sasaran Habib Rizieq, nggak nyambung, Bu. Kita datang ke sini karena Holywings telah melecehkan, menistakan Nabi Muhammad. Saya sebagai umatnya tidak terima," kata emak-emak dalam video itu.
Akun Twitter itu juga turut mengunggah tangkapan layar berisi sebuah cuitan yang diduga dibuat oleh guru ngaji tersebut.
"Soalnya si Rizieq sudah tidak terima upeti lagi dari diskotek itu," demikian cuitan yang diduga dibuat oleh guru ngaji.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan membenarkan peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa itu terjadi pada Senin (4/7) kemarin.
"Itu benar terjadi pada hari Senin tanggal 4 Juli 2022 kurang lebih pukul 13.00 di rumah ibu Eni Rahaeni yang beralamat di Jalan Raya Parung-Ciputat, Bojongsari, Depok," kata Zulpan saat dihubungi, Selasa (5/7).
"Ini terkait dengan ibu ini mengunggah di akun media sosialnya ada unggahannya di situ yang katakanlah yang tidak diterima oleh kelompok ibu-ibu yang mendatanginya," imbuhnya.
Kendati demikian, Zulpan enggan berkomentar apakah benar bahwa aksi penggerudukan itu terkait dengan unggahan Ibu Eni yang disebut menyinggung Rizieq.
"Saya enggak mau sampaikan seperti ini, tapi apa yang didiskusikan terkait dengan unggahan Ibu Eni di media sosial itu, itu yang mereka musyawarahkan," ujarnya.
Di sisi lain, Zulpan menyampaikan bahwa aparat kepolisian dan TNI pun hadir di lokasi saat peristiwa itu terjadi. Dia menyebut hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Zulpan menyebut bahwa peristiwa itu bukanlah sebuah aksi penggerudukan. Melainkan, sebuah kegiatan musyawarah terkait unggahan yang dibuat oleh Ibu Eni.
"Dalam musyawarah itu Ibu Eni ini juga menyatakan permohonan maaf terhadap kelompok ibu itu," ucapnya.
Menurut Zulpan, peristiwa itu tak ada aksi persekusi yang dilakukan oleh kelompok emak-emak itu terhadap Ibu Eni.
"Jadi tidak ada di situ tindakan persekusi, di situ terjadi kegiatan musyawarah terkait dengan pernyataan Ibu Eni ini yang ditentang oleh kelompok ibu-ibu yang lain," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut Zulpan, jika Ibu Eni merasa menjadi korban persekusi oleh emak-emak, pihaknya mengimbau untuk melaporkannya ke pihak berwajib. Namun, hingga saat ini belum ada laporan ke kepolisian.
"Jadi kita tidak menerima laporan adanya Ibu Eni dikecam, dipersekusi itu kita tidak terima, kalau ada kita akan tindak lanjuti," kata Zulpan.