Kemenkes Berharap Puncak BA.4 dan BA.5 Tak Capai 20 Ribu Kasus Sehari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan puncak kasus SARS-CoV-2 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 tidak mencapai 20 ribu per hari sebagaimana yang telah diprediksi.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan optimisme itu muncul setelah melihat penambahan kasus harian Covid-19 di Tanah Air berkisar antara 1-2 ribu kasus. Sementara itu, sebelumnya Kemenkes memprediksi puncak kasus subvarian BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022.
"Perkiraan kita yang mungkin 20 ribuan yang lalu kami prediksi itu, kami berharap tidak setinggi itu," kata Syahril saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (8/7).
Syahril mengingatkan masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Selain itu, dia meminta warga melengkapi dosis vaksin primer Covid-19. Ia juga mendorong warga mendapatkan vaksin dosis penguat atau booster.
"Mudah-mudahan dengan upaya peningkatan protokol kesehatan dan vaksinasi, kita bisa bersama-sama mengendalikan Covid-19 dan tidak masuk lonjakan," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya memprediksi lonjakan kasus harian Covid-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5 bisa mencapai 20 ribu kasus per hari dan diperkirakan terjadi pada akhir Juli.
Prediksi terkait penambahan kasus Covid-19 harian yang mencapai 20 ribu kasus per hari merupakan hasil kajian dan analisis setelah melihat perkembangan transmisi BA.4 dan BA.5 di negara-negara lainnya.
Kedua subvarian itu mampu melahirkan peningkatan kasus Covid-19 sekitar 30 persen dari puncak Omicron sebelumnya.
(khr/tsa)