Bantu Kaum Duafa, KSAL Serahkan 1 ekor Sapi Kurban ke CT ARSA

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memberikan seekor sapi untuk kurban di Iduladha tahun ini kepada CT ARSA Foundation.

Hewan kurban itu diserahkan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono kepada Direktur Utama (Dirut) detikcom Abdul Aziz, siang ini, Sabtu (9/7).

"Pada siang hari ini saya mewakili Kepala Staf Angkatan Laut memberikan 1 hewan kurban melalui detiknetwork kepada CT ARSA Foundation untuk disalurkan kepada kaum pemulung," kata Julius di gedung Transmedia, Jakarta, seperti dikutip dari detik.com.

Julius menyebut pemberian hewan kurban itu bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain di Iduladha. Menurutnya, hal itulah yang ingin disampaikan KSAL kepada masyarakat.

"Sebagai bukti kepatuhan manusia terhadap Tuhan-nya, kepatuhan manusia terhadap aturan yang Tuhan berikan, juga merasakan bagaimana tahun ini begitu banyak orang kesulitan dan kita mampu menyalurkan itu," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Abdul mengucapkan terima kasih atas pemberian hewan kurban tersebut. Menurutnya, masih banyak masyarakat kurang mampu yang membutuhkan perhatian di masa pandemi ini.

"Nah oleh karenanya ini adalah satu kesempatan tentu saja mengimbau kepada semua instansi, semua lembaga yang berkemampuan karena ini juga pandeminya juga masih belum selesai, dan kita tahu akibat pandemi banyak orang-orang yang membutuhkan perhatian lebih banyak dari kita yang mampu," ucap Abdul.

Ia menuturkan daging kurban itu bakal dibagikan kepada fakir miskin, terutama para pemulung di bawah binaan CT ARSA Foundation. Abdul berharap pembagian daging kurban tersebut dapat mengurangi kesulitan masyarakat.

General Manager CT ARSA Foundation Gatut Mukti menyebut daging sapi berbobot sekitar 300 kg tersebut bakal dibagikan dalam dua cara. Pertama dalam bentuk daging mentah dan kedua dalam bentuk paket makanan siap santap.

"Itu akan kami bagikan atau distribusikan kepada masyarakat tidak mampu terutama di kampung pemulung, di yatim piatu, yayasan, panti asuhan, ataupun masyarakat di lingkungan yang kurang beruntung, atau perkampungan kumuh," tutup Gatut.

[Gambas:Video CNN]