Sapi 1 Ton Jokowi Dipotong di Selayar, JK Yakin Hewan Kurban Bebas PMK

CNN Indonesia
Minggu, 10 Jul 2022 16:25 WIB
Sapi kurban limousine Jokowi seberat 1 ton disembelih dan dagingnya dibagikan ke masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Jokowi kurban sapi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sapi kurban jenis limousine milik Presiden Joko Widodo yang beratnya mencapai 1 ton disembelih dan dagingnya dibagikan ke masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Iya, sapi bapak Presiden sudah tiba di Selayar. Sapi seberat 1.006 kg itu dibeli dari Kabupaten Bone," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan, Nurlina Saking, Minggu (10/5).

Sapi tersebut dibeli dari peternak sapi di Kabupaten Bone dengan harga yang terjangkau sekitar Rp76 juta. Kemudian sapi milik orang pertama di Indonesia itu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan sapi yang akan dikurbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sapi itu diperiksa dulu dan proses pengirimannya ke Selayar kita juga pantau terus," ujarnya.

JK Pastikan Semua Hewan Kurban Bebas PMK

Sementara itu, seluruh hewan kurban yang dikurbankan pada hari raya Iduladha diyakini Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla telah terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Saya yakin semua hewan kurban yang dikurbankan tahun ini sudah terbebas dari PMK," kata mantan Presiden RI itu di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/7).

Menurut JK dengan kasus PMK yang datang bersamaan dengan Iduladha tahun ini, DMI dan pengurus masjid telah menganjurkan masyarakat agar memilih hewan yang telah bebas PMK.

Selain itu, kata JK pihaknya juga memberikan imbauan agar setiap hewan kurban harus melalui proses pemeriksaan kesehatan secara ketat yang dilakukan pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah melalui dinas peternakan telah melakukan itu sebelum ada korban di mana-mana," ujarnya.

Selama merebaknya kasus PMK, JK mengakui ada kekhawatiran pelaksanaan Iduladha karena adanya PMK tersebut.

"Tentu saja kita khawatir karena ini bukan semata-mata Iduladhanya saja, tapi juga karena faktor masyarakat secara keseluruhan. Makanya, DMI dan pengurus masjid terus melakukan himbauan, bahkan PMI ikut serta dalam melakukan disinfektan," imbuhnya.

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER