Geger Seruan Perang Bela Ponpes Shiddiqiyyah, Pengurus Buka Suara

CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2022 13:17 WIB
Pengurus Organisasi Shiddiqiah mengklarifikasi seruan bela perang adalah ajakan kepada ratusan santri yang baru dibebaskan polisi agar bisa menahan hawa nafsu. Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto mengklarifikasi video orasi pengurus Orshid mengajak ratusan jemaah untuk berperang membela tarekat Shiddiqiyah, berselang hari usai upaya penjemputan paksa Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) di pondok pesantren Jombang.

Joko mengatakan orator itu merupakan salah satu pengurus Organisasi Shiddiqiyyah bernama Edi Setiawan.

Lebih lanjut, video itu terjadi di halaman kediaman Musryid Tarekat Shiddiqiyyah KH Muhammad Muchtar Mu'thi pada Jumat (8/7) sore. Saat itu, pengurus Orshid menyambut kedatangan 318 orang yang dipulangkan dari Polres Jombang. Terdiri dari 75 santri dan 243 jemaah Shiddiqiyyah.

"Benar, dan kepentingannya adalah menyemangati 300-an santri yang baru dipulangkan dari polres. Bukan untuk provokasi," kata Joko kepada detikJatim, Minggu (10/7).

Dalam video berdurasi 2 menit dan 5 detik itu tampak Edi selaku orator berkemeja hitam dan kopiah hitam berorasi. Ia berorasi di depan diduga jemaah Shiddiqiyyah dengan menyebut situasi yang dialami seperti perang Badar.

"Selamat datang dari sebuah malam yang panjang. Selamat datang dari campur aduknya rasa kegelisahan, ketakutan dan kemarahan bak perang badar yang pernah dialami Rasulullah bersama 313 pasukannya melawan seribu pasukan kafir yang bersenjata lengkap. Seperti itu pula 316 orang kembali pulang dari perang badar Shiddiqiyyah (disambut teriakan takbir)," demikian suara orator dalam video.

"Kita tidak menyerang, merekalah yang menyerang. Kita tidak melawan, merekalah yang memukuli dan menendangi kita. Kita hanya bertahan untuk harga diri kita sebagai santri-santri Pesantren Shiddiqiyyah yang membela ulama warasatul ambiya yaitu beliau Sang Maha Guru kita Bapak KH Muhammad Muchtar Mu'thi. Dan kita mempertahankan pesantren kita yang telah dimasuki mereka-mereka yang hati nuraninya tertutup itu," imbuhnya.

Orator itu lantas menyebut apa yang dialami oleh para jemaah merupakan pengorbanan demi kejayaan Shiddiqiyyah dan Indonesia Raya. Ia kemudian menanyakan jika Shiddiqiyyah memanggil apakah para jemaah bersedia. jawaban itu lantas disahuti dengan kesiapan dari jemaah.

"Sebagaimana perang badar, setiap tetes keringat teman-teman semua yang ada di sini, setiap kesakitan pukulan dan tendangan yang telah Anda terima, setiap darah yang menetes dari luka tubuh kita itu semua demi kejayaan Shiddiqiyyah, demi kejayaan Indonesia Raya," tutur sang orator.

"Jika Shiddiqiyyah memanggil kita lagi, siap kita berjuang, siap kita berperang, siap kita membela Shiddiqiyyah, siap kita membela Sang Guru? (Disambut teriakan Siap). Insyaallah Allah meridhoi apa yang kita lakukan ini dan ini akan dicatat baik di dunia sebagai sejarah perkembangan pelestarian Shiddiqiyyah dan sampai nanti di akhirat (Diamini massa)" tambahnya.

Usai video itu tersebar luas, Edi Setiawan sang orator memberikan klarifikasi. Ia membenarkan orator dalam video tersebut adalah dirinya. Sedangkan jemaah yang ada di dalam video adalah 318 santri dan jemaah Shiddiqiyyah yang baru saja dibebaskan oleh pihak kepolisian.

Menurut Edi, saat itu ke-318 jemaah dan santri kembali dalam kondisi kehilangan semangat, lunglai dan menangis haru. Untuk itu, dirinya menyemangati mereka.

Dalam orasinya, Edi sengaja membawakan cerita perang badar karena kedatangan 318 jemaah dan santri Shiddiqiyyah kala itu disambut selawat badar. Terkait pertanyaan 'siap kita berperang?', Edi menyebut maksud berperang adalah melawan hawa nafsu.

"Siap kita berperang melawan hawa nafsu? Maksud saya itu yang mau kami sampaikan sebagai akhir dan hikmah perang badar. Hanya saja saya mengakui kesalahan saat berbicara itu karena harus menelan ludah karena terharu yang dalam sehingga terjadilah selip lidah," kata Edi dalam keterangan klarifikasinya.

"Sehingga saya hanya menyampaikan 'siap berperang?' Yang seharusnya 'siap berperang melawan hawa nafsu?'," imbuhnya.

Cek berita selengkapnya di sini.

(tim)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK