Keluarga Brigadir J sempat tidak diizinkan melihat luka tembak pada tubuh anggota polisi yang tewas karena adu tembak dengan anggota polisi lain, Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, beberapa waktu lalu.
Dalam video yang diterima, awalnya pihak kepolisian menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga. Saat itu, pihak keluarga meminta polisi yang menyerahkan untuk menjelaskan kronologi kejadian di depan keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu anggota polisi yang menyerahkan, Kombes Leo Simatupang, lalu menjelaskan kronologi kejadian. Saat itu, kata dia, ada teriakan dari istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo hingga Bharada E mendengar teriakan tersebut.
"Ketemu dengan almarhum (Brigadir J) dengan menenteng senjata. Ada apa bang? Gitu pertanyaannya, dan almarhum langsung mengacungkan senjata," kata anggota polisi itu. Setelahnya terjadi tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J.
"Polres Jakarta Selatan datang dan dilakukan otopsi dan sudah dilakukan otopsi," lanjut dia.
Setelah kronologi itu dijelaskan polisi, pihak keluarga kemudian meminta izin untuk melihat luka tembak di tubuh Brigadir J.
"Jadi kalau boleh kami minta, kami tengok dulu lubang tembaknya," kata pihak keluarga.
"Kalau untuk silakan, tapi kalau saya rasa sudah diotopsi, sudah dilakukan otopsi ini, Pak. Kalau melihat wajah silakan enggak apa-apa. Saran saya karena diotopsi kan bagaimanapun nanti ibu melihat dengan situasi kalau sudah diotopsi itu bagaimana," kata anggota polisi itu.
Lalu, ibu Brigadir J berteriak agar diizinkan melihat keadaan anaknya.
"Biarlah, Pak. Saya sanggup, karena saya yang melahirkan anakku ini. Saya akan dikuatkan Tuhan, saya akan lihat dulu keadaan anakku ini. Saya akan lihat dulu keadaan anakku ini," ucap ibu tersebut.
Polri menyatakan Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Kadiv Propam Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan pada Jumat (8/7). Ia merupakan sopir istri Kadiv Propam.
Karopenmas Divisi Humas Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut istri Ferdy sempat berteriak hingga Bharada E mendengar teriakan tersebut.
"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke istri Kadiv Propam [Ferdy Sambo], itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7).
Ia mengatakan setelah teriakan istri Ferdy, Brigadir J panik dan keluar dari kamar hingga bertemu dengan Bharada E. Kemudian, ia menanyakan apa yang terjadi di dalam dan dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J.
"Nah, di luar kamar itu kan teriak, setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya 'ada apa bang?' Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J," ungkapnya.
Brigadir J disebut melepaskan tembakan tujuh kali dan dibalas oleh Bharada E sebanyak lima kali.
(yoa/pmg)