Kapolres Jaksel: Satu Proyektil Peluru Bersarang di Dada Brigadir J

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2022 14:02 WIB
Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto menyatakan terdapat tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J yang tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan terdapat tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J yang tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Satu proyektil pun bersarang di dada korban. Ilustrasi (Istock/sandsun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan terdapat tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J yang tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Satu proyektil pun bersarang di dada korban.

"Hasil autopsi sementara dari RS Polri Kramat Jati di mana hasil autopsi tersebut disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar (tembus) dan satu proyektil bersarang di dada," kata Budhi di Mapolres Metro Jaksel, Selasa (11/7).

Budhi menyebut Brigadir J terlibat baku tembak dengan Bharada E. Dalam peristiwa itu, Bharada E memakai pistol Glock 17 dengan magazine maksimal 17 butir peluru. Pihaknya menemukan tersisa 12 peluru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya ada lima peluru ditembakkan," ujarnya.

Sedangkan, kata Budhi, Brigadir J memakai senjata HS berisi 16 peluru di magazine. Pihaknya menemukan tersisa 9 peluru di magazine pistol tersebut. Dengan demikian terdapat 7 peluru ditembakkan.

"Ini sesuai ditemukan di TKP, di dinding kami menemukan tujuh titik bekas tembakan di dinding tembok," katanya.

Budhi menjelaskan dari lima tembakan yang dikeluarkan Bharada E, membuat tujuh luka di tubuh Brigadir J. Menurutnya, 1 butir peluru bisa membuat dua luka tembak.

"Luka tembak ini terdapat di kelingking atau jari manis, Brigadir J menggenggam senjata dengan dua tangan peluru dari Bharada E itu mengenai kelingking tembus mengenai badannya sehingga dihitung dua," ujarnya.

"Juga peluru yang mengenai lengan dalam tembus ke tubuhnya jadi dihitung dua. Ada enam tembak keluar karena satu bersarang," kata Budhi menambahkan.

Aksi polisi tembak polisi ini terjadi di rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam insiden ini, Brigadir J meninggal dunia.

Pelaku penembakan merupakan seorang ajudan pengamanan Kadiv Propam berinisial Bharada E. Kedua polisi saling tembak terjadi usai istri dari pejabat Polri itu berteriak.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.

Setelah Bharada E yang mendengar teriakan sontak mendatangi tempat kejadian. Brigadir J langsung menodongkan pistol dan menembak Bharada E.

"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke istri Kepala Kadiv Propam [Ferdy Sambo], itu benar," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).

Ramadhan mengungkap Bharada E mengeluarkan lima tembakan kepada Brigadir J, sementara Brigadir J mengeluarkan tujuh tembakan pada Bharada E. Namun, Bharada E tak terkena luka tembak sama sekali.

Ramadhan mengungkap posisi Bharada E lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter. Ia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.

Sementara Keluarga Brigadir J mengungkap ketidakpuasan soal penyebab kematian anggota polisi itu karena adu tembak dengan anggota polisi lain Bharada E di rumah Irjen Ferdy.

Tante dari Brigadir J, Roslin mempertanyakan soal adanya bekas sayatan di tubuh keponakannya itu.

"Tadi malam itu dari Kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasanya di rumah bapak yang majikannya itu, Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami gak puas, kalau ada adu tembak, otomatis gak ada luka sayatan gitu kan," kata Roslin dalam video yang diterima, Senin (11/7).

Selain adanya luka tembak, kata Roslin, jenazah Brigpol J juga mengalami sayatan di beberapa bagian. Selain itu, dua jarinya disebut putus.

"Ada luka sayatan, jarinya juga dua putus. Kena sayat benda tajam ini mata, hidung, bibir, di leher, baru jarinya.Terus kakinya juga ada setelah kami tadi pagi periksa," katanya. 

(dis/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER