KSP soal Izin Ponpes Shiddiqiyyah: Jokowi Tak Mau Korbankan Santri

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 12:34 WIB
Tenaga Ahli KSP Rumadi Akhmad menyebut Jokowi tak ingin pembelajaran santri terbengkalai akibat kasus dugaan pencabulan MSAT alias Bechi.
Tenaga Ahli Utama KSP Rumadi Akhmad mengungkap alasan Presiden Jokowi memerintahkan pembatalan pencabutan izin Ponpes Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Akhmad mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pembatalan pencabutan izin Pondok Pesantren (Ponpes) Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.

Rumadi mengatakan Jokowi tak ingin santri jadi korban dari penangkapan tersangka kasus pencabulan Moch. Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya seperti yang disampaikan Pak Menko itu, supaya santri tidak menjadi korban, orang tua tenang, dan santri tetap masih bisa belajar," kata Rumadi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/7).

Rumadi menyampaikan keputusan itu tidak mengganggu proses hukum kasus pencabulan. Menurutnya, kepolisian bisa memproses MSAT tanpa harus mengganggu proses belajar mengajar.

"Yang melakukan pelanggaran hukum juga harus ditindak, tapi tidak mengorbankan santri dan lembaga pesantrennya," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mencabut izin Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah Jombang. Hal itu dilakukan setelah sejumlah tokoh pesantren itu menghalang-halangi penjemputan Bechi.

Bechi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan. Ia diduga mencabuli sejumlah santri pondok pesantren itu.

Pencabutan izin itu hanya berlaku empat hari. Muhadjir Effendy yang berstatus Menteri Agama Ad Interim membatalkan pencabutan izin tersebut pada Senin (11/7).

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER