Keluarga Brigadir J: Kalau Tak Buka CCTV Berarti Ada yang Ditutupi

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2022 20:15 WIB
Keluarga Brigadir J Rohani menduga ada kejanggalan dalam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang menewaskan keponakannya tersebut.
Keluarga Brigadir J mengatakan polisi berusaha menutupi kasus penembakan jika tak membuka rekaman CCTV di rumah Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga Brigadir J mengatakan polisi diduga berusaha menutupi kasus penembakan jika tak membuka rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di rumah Kepala Divisi Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Kalau dia tidak membuka CCTV berarti orang itu ada yang ditutup-tutupi," kata Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak kepada CNNIndonesia TV, Selasa (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohani menduga ada kejanggalan dalam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang menewaskan keponakannya tersebut.

Terlebih, kata Rohani, pihak kepolisian menyebut CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo itu sudah mati sejak dua minggu lalu sehingga tak merekam peristiwa tersebut.

"Kenapa HP kami tidak diberikan? Dan kenapa CCTV tidak mau membuka? Bahkan dibilang CCTV tidak ada di rumah jenderal. Dari situ sudah praduga kita kuat," ujarnya.

Sementara Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan decoder CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo yang rusak.

Menurutnya, kerusakan pada decoder CCTV menyebabkan tak ada gambar yang terambil saat peristiwa penembakan dua polisi tersebut.

"(CCTV) yang ada di rumah itu, decoder-nya (yang rusak), saya belum menghitung (jumlah CCTV tak berfungsi)," kata Budhi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7).

Budhi menyatakan pihaknya masih mendalami kasus baku tembak antarpolisi tersebut. Pihaknya pun bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan kelanjutan penanganan kasus.

Sampai saat ini, kata Budhi, penyidik sudah memeriksa total enam saksi terkait kasus tersebut. Dua saksi di antaranya merupakan pembantu dan sopir yang bekerja di rumah Ferdy Sambo.

"Itu di rumah, kalau (saksi) R itu sopirnya ibu, kalau K kayaknya pembantu ya," ujarnya.

Pihak keluarga Brigadir J menemukan sejumlah kejanggalan di tubuh polisi tersebut. Mereka melihat sejumlah bekas sayatan senjata tajam hingga dua jari Brigadir J putus, selain luka tembak.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) sore.

Menurut Ramadhan, insiden baku tembak terjadi setelah Brigadir J memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan.

(lna/mjo/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER