Banjir merendam wilayah Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, sejak Jumat (15/7) dini hari. Air sempat setinggi 2 meter akibat dari luapan Kali Ciliwung.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, banjir sudah mulai surut hingga 50 cm. Beberapa warga tampak menguras air yang merendam bagian depan rumah.
"Surutnya tadi mulai kurang lebih jam 04.20 WIB. Subuh," kata Mulyadi (58) saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir yang merendam RT 15 RW 03, Cawang, itu mulai menggenang sekitar pukul 03.40 WIB. Saat itu banjir sempat mencapai 200 cm, terutama di kawasan musala. Mulyadi mengatakan air dan lumpur bahkan masuk ke dalam musala hingga setinggi 170 cm.
"170 cm dari lantai. Dari tanah ya 2 meter," kata Mulyadi.
Kawasan Mushola Al-Barokah merupakan wilayah terdampak banjir yang paling parah dibandingkan wilayah lain. Mulyadi mengatakan musala berada di dataran yang paling rendah di kawasan tersebut.
Banjir yang merendam musala pun baru mulai surut menjelang waktu subuh. Hingga pukul 13.00 WIB, genangan air di musala sudah menyurut hingga sekitar 50 cm.
"Di sini kalau udah surut begitu surut 1 jari itu surut terus. Enggak kayak di Priok lama," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebelumnya mencatat banjir menggenangi sejumlah wilayah di DKI. Salah satunya Kelurahan Cawang yang dengan tinggi muka air mencapai 200 sentimeter.
Di kawasan itu, sebanyak 11 RT terdampak. Banjir disebut akibat dari luapan Kali Ciliwung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek hingga Sabtu (16/7) malam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang dapat disertai petir serta angin kencang di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang dan sore hari.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakbar, Jaksel dan Jaktim pada siang dan sore hari," tulis BMKG dalam keterangan resmi.
(blq/arh)