Dugaan Magelang & Jakarta Lokasi Penembakan Brigadir J Versi Keluarga

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 08:37 WIB
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap adanya kemungkinan dua tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan.
Sejumlah aparat kepolisian memperketat penjagaan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap kemungkinan dua tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penembakan yang menewaskan ajudan Irjen Ferdy Sambo tersebut.

Menurutnya, TKP pertama berada di wilayah Magelang, Jawa Tengah. Sedangkan lokasi kedua adalah rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Kemungkinan besar antara Magelang itu alternatif pertama. Locus delicti yang kedua di rumah Kadiv Propam Polri atau rumah dinas," ujar Kamaruddin Simanjuntak pada wartawan, Senin (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan itu didasarkan pada fakta Brigadir J sempat memberi kabar keluarganya bahwa ia ditugaskan mengawal atasannya di Magelang, Jumat (8/7) pagi, di hari yang sama sebelum ia tewas tertembak.

Setelahnya, sekitar pukul 17.00 WIB, keluarga sempat menghubungi Brigadir J lewat telepon maupun WhatsApp namun tak direspons.

Bahkan, kata Kamaruddin, WhatsApp orang tua Brigadir J justru diblokir.

"Di WhatsApp ternyata sudah terblokir. Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, baik kepada ayahnya, ibunya, termasuk kakak adiknya, termasuk ke WhatsApp grup, maka mereka mulai gelisah," ujar Kamaruddin.

Selama ini, Brigadir J disebutkan tewas di rumah dinas Irjen Sambo di Komplek Polri Duren Tiga. Hal ini berdasar pada hasil visum polisi.

"Alternatif kedua karena mayat ditemukan di situ berdasarkan hasil visum repertum Polres Jaksel di rumah Kadiv Propam Polri di Komplek Polri di Duren Tiga, Jaksel," papar Kamaruddin.

Ia pun mempertanyakan alasan sesungguhnya kematian Brigadir J, apakah karena penembakan atau penyiksaan. Hal itu lantaran keluarga menemukan banyak luka dan sayatan di jasad Brigadir J.

"Jadi dengan banyaknya luka, maka kami sangat yakin ini pembunuhan berencana," kata Kamaruddin.

"Kenapa pembunuhan berencana? Karena penjelasan dari Karo Penmas Polri adalah tembak-menembak atau satu orang dengan menembak tujuh peluru yang menembakinya adalah sniper tapi tidak kena, tetapi yang tembak balik yang dari Bharada E tembakannya lima kali yang menghasilkan tujuh lubang ini ajaib. Harus diperiksa ini senjata apa ini," imbuhnya.

Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).

Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam.

Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus.

Saat ini Sambo telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Kapolri mengatakan penonaktifan Sambo agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.

(cfd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER