Tim gabungan Polri dan TNI menyebar video pelaku penembakan Rina Wulandari (34), istri anggota TNI di Semarang yang sempat terekam oleh kamera pengawas atau CCTV.
Dalam video yang disebar, nampak empat orang pria yang saling berboncengan dengan dua sepeda motor yang datang sekitar pukul 11.40 WIB dan berhenti di pertigaan pojok Jalan Cemara Banyumanik, Semarang.
Keempat pria yang mengenakan helm ini melihat situasi sekitar dan memperhatikan rumah Rina Wulandari dari jarak sekitar 30 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang 30 menit, dua dari empat pelaku bergerak dengan berboncengan sepeda motor ke arah rumah korban karena melihat korban pulang ke rumah menjemput salah satu anaknya sekolah.
Korban yang saat itu tengah memarkir sepeda motornya di jalan depan rumah langsung didekati pelaku yang melintas sambil menembakkan pistol ke arah korban yang ternyata mengenai perut korban dengan dua kali tembakan.
Korban yang melihat pelaku sempat memukulkan tas sekolah anaknya ke arah pelaku namun meleset. Korban pun segera menggandeng anaknya masuk garasi rumah. Di garasi inilah korban akhirnya tersungkur bersimbah darah dan berteriak minta tolong orang di dalam rumah yang kemudian langsung membawanya ke Rumah Sakit.
"Kami sepanjang hari kemarin olah TKP, kemudian mencari kamera-kamera CCTV sekitar TKP. Kami dapat beberapa terus kami rangkai dan dapatlah adegan pelaku datang sampai menembak," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar di Kantornya, Selasa (19/7).
Irwan menambahkan rekaman kamera pengawas yang didapat tim penyidik Polri dan TNI akan dikembangkan termasuk membaginya ke media massa dan media sosial agar masyarakat tahu ciri-ciri pelaku.
"Terus kita cari kembangkan ke kamera-kamera lainnya, pelaku bergerak kemana. Termasuk ini kita bagikan ke rekan media massa dan media sosial agar masyarakat tahu ciri-ciri pelaku," tambah Irwan.
Komandan Kodim 0733 Semarang Letkol Infantri Honi Havana menyebut pihaknya bersama Denpom Semarang dan Detasemen Intel Kodam IV Diponegoro masih melakukan pemeriksaan terhadap suami korban yakni Kopral Satu Muslimin, anggota Arhanud Semarang, untuk dimintai keterangan soal peristiwa penembakan Senin (18/7) kemarin.
"Lagi kita mintai keterangan, kemarin yang bersangkutan masih menunggu istrinya operasi pengambilan proyektil di Rumah Sakit. Nanti kalau ada hasil kita sampaikan," ujar Honi.
Peristiwa penembakan istri anggota TNI, Rina Wulandari terjadi pada Senin (18/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Korban mengalami luka parah di bagian perut hingga dilarikan ke Rumah Sakit.
(dmr/isn)