Nasdem Respons Rizieq soal RI Darurat Kebohongan: Berjuang Sama-sama

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni respons pernyataan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menyatakan bahwa Indonesia tengah mengalami darurat kebohongan hingga korupsi usai bebas bersyarat hari ini.

Politikus NasDem itu mengajak Rizieq untuk membenahi hal tersebut bersama-sama. Menurutnya, ketidakadilan yang masih terjadi di Indonesia tidak boleh dilawan dengan cara pecah belah bangsa.

"Kita paham memang masih banyak terjadi ketidakadilan dan yang darurat-darurat di negara ini, makanya mari kita bersama-sama berjuang untuk menghilangkan hal-hal tersebut. Jangan kita bermaksud ingin melawan, tapi justru dengan cara-cara yang memecah belah bangsa," tutur Sahroni kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/7).

Sahroni menambahkan agar Habib Rizieq lebih bijaksana dalam bertindak dan menyampaikan pernyataan serta menggunakan pengaruh untuk pengikutnya dalam hal yang bersifat positif.

"Tentunya dengan bebasnya Rizieq Shihab, saya berharap agar beliau bisa menuai pelajaran dari pengalamannya selama menjalani berbagai kasus hukum ini," kata Sahroni.

"Saya juga berharap agar beliau lebih berhati-hati dalam berbagai tindakan beliau ke depannya, karena walau bagaimanapun HRS ini memiliki pengikut, dan tentunya akan sangat baik jika beliau menggunakan pengaruhnya untuk hal-hal yang positif, damai dan menyejukkan," sambungnya.

Lihat Juga : Pesan Rizieq Shihab Usai Bebas: Terus Gaungkan Revolusi Akhlak

Hal senada disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. Ia mengingatkan Rizieq Shihab untuk memenuhi sejumlah persyaratan dalam pemberian pembebasan bersyarat. Menurutnya, sejumlah syarat harus dipenuhi oleh Rizieq agar pembebasan bersyarat yang telah diberikan tidak dibatalkan.

"Tentu ini pembebasan bersyarat, maka tentu ada hal-hal yang harus dipenuhi. Maka saya juga berharap tentu Habib Rizieq bisa tetap memenuhi syarat-syarat itu sehingga pembebasan persyaratannya nanti tidak dibatalkan," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Ia menyatakan, bebas bersyarat seperti yang diberikan kepada Rizieq merupakan hak dari setiap warga binaan pemasyarakatan yang memenuhi syarat, baik syarat formal maupun syarat substantif. Dalam hal ini, Arsul meyakini, Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham mempunyai pertimbangan memberikan bebas bersyarat kepada Rizieq.

Sebelumnya, Rizieq bebas karena dinilai telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan hak remisi dan integrasi sehingga bisa bebas dari penjara pada hari ini.

Koordinator Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham Rika Aprianti menjelaskan hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2022. Rika memastikan bahwa Rizieq Shihab mendapatkan pembebasan bersyarat pada Rabu pagi tadi. Rizieq keluar dari penjara pada 06.45 WIB.

Usai bebas, Rizieq kembali menggaungkan revolusi akhlak yang ia pernah sampaikan usai tiba di Indonesia dari Saudi pada November 2020 lalu.

"Sebagaimana yang telah saya sampaikan setiba di tanah air sewaktu saya pulang dari kota suci mekkah, yaitu ayo kita sama-sama gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," kata Rizieq dalam konferensi pers.

Rizieq menyebut situasi Indonesia saat sudah rusak di mana-mana. Selain itu, Indonesia juga disebut darurat kebohongan. Menurut Rizieq, semua kerusakan itu bisa diobati dengan revolusi akhlak.

"Negeri kita lagi darurat kebohongan karena itu yang saya ingin sampaikan di sini, apakah itu darurat kebohongan, apakah itu darurat korupsi, apakah itu darurat kedzaliman, apakah itu darurat utang, apalah itu darurat ekonomi dan lain sebagainya. Maka kuncinya yuk sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak," katanya.

Lihat Juga : Rizieq: Saya Akan Ditahan 1 Tahun Lagi jika Melanggar Bebas Bersyarat