Proses penyelidikan kasus penembakan Brigadir J di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo masih bergulir.
Kasus ini mulai terkuat sekitar awal pekan lalu. Sampai dengan Rabu (20/7) mulai ditemukan informasi baru di balik kasus ini, termasuk uji temuan luka di tubuh Brigadir J.
Berikut CNNIndonesia.com rangkum temuan terbaru kasus penembakan Brigadir J:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menguji hasil temuan luka di tubuh Brigadir J, hari ini, Kamis (21/7). Komisoner Komnas HAM Choirul Anam menyebut pengujian itu akan dilakukan oleh tim ahli.
"Komnas HAM sudah sangat memastikan bagaimana posisi luka dan kenapa luka itu terjadi, namun demikian kami akan menguji dengan ahli kami sendiri yang kami pakai," kata Anam kepada wartawan, Rabu (20/7).
Pengujian itu dilakukan untuk mengukur semua temuan yang ada. Temuan itu, baik dari keterangan pihak terkait maupun hasil dari peninjauan Komnas HAM langsung.
Jenazah Brigadir J akan kembali diautopsi dalam waktu dekat. Proses autopsi ulang tersebut bakal melibatkan tim forensik independen, sehingga tidak hanya tim forensik dari RS Polri semata yang melakukan pemeriksaan.
Permohonan autopsi ulang Brigadir J resmi diserahkan pihak keluarga kepada Bareskrim Polri setelah mereka menolak hasil autopsi yang telah dilakukan tim forensik RS Polri.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen untuk proses autopsi ulang terhadap Brigadir J.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengklaim ada temuan luka lain di jasad Brigadir J berupa bekas lilitan di leher.
Hal tersebut disampaikan Kamaruddin sebelum menghadiri gelar perkara kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J di Bareskrim Polri. Kamaruddin mengatakan, pihaknya menduga luka di leher Brigadir J itu disebabkan jeratan dari belakang.
"Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir J ini dijerat dari belakang," ujar Kamaruddin kepada wartawan, Rabu (20/7).
Menurut Kamaruddin temuan luka itu semakin menguatkan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemukan bukti CCTV yang disebut dapat mengungkapkan kasus penembakan Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan CCTV tersebut dinilai dapat menggambarkan konstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara menyeluruh. Bukti-bukti CCTV tersebut saat ini sedang diperiksa oleh tim khusus di laboratorium digital forensik.
"Tim ini bekerja maksimal, kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami tim khusus," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (20/7).
Dedi belum merinci CCTV di lokasi apa yang berhasil ditemukan polisi. Namun ia berjanji hasil analisis terhadap rekaman CCTV tersebut akan diungkap setelah proses penyidikan yang dilakukan tim khusus rampung.
(isn)