Aktivis dari Forum Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar) Rafael Todowela didatangi sepuluh anggota TNI dan Polri di rumahnya di Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, NTT, pada Selasa (19/7) malam.
Rafael menyebut aparat tersebut datang untuk melarang Formapp melakukan aksi saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo pada Kamis (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu dari mereka membuka pembicaraan dan menyampaikan tujuan kedatangan yakni meminta Formapp untuk tidak melakukan 'kegiatan yang mengganggu keamanan' pada momen kunjungan Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo," kata Rafael dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Rafael bercerita, mereka datang saat dirinya tengah berkumpul bersama keluarga dan sejumlah teman. Beberapa temannya yaitu satu anggota Formapp dan dua jurnalis.
Dari kesepuluh orang aparat yang tidak dikenal itu, kata Rafael, enam di antaranya masuk ke rumah, tepatnya di ruang tamu, tempat mereka berkumpul.
"Sementara yang lainnya berdiri mondar-mandir di luar rumah, sembari mengangkat-angkat handphone yang tampak seperti tengah memotret rumah," ujarnya.
Mereka datang pukul 22.30 Wita. Rafael pun menanyakan alasan TNI/Polisi datang pada malam hari dan secara bergerombol ke rumahnya.
Menurut Rafael, jika mereka hadir mewakili institusi [TNI/Polri] sebagaimana pengakuan mereka, maka harusnya datang di saat yang tepat serta membawa surat tugas.
Namun, kata Rafael, aparat mengatakan maksud kedatangannya itu hanya ingin menyampaikan pesan dari pimpinan.
"Bahkan pimpinan menyatakan bahwa tidak ada hal yang menghambat di kunker [kunjugan kerja] ini ketika Jokowi datang. 'Presiden kita bersama, bukan presiden kami saja, presiden seluruh warga negara Indonesia'," ujarnya menirukan aparat.
Terkait itu, pihaknya merasa terganggu karena pihak yang mengaku polisi dan TNI tersebut datang tanpa pemberitahuan, tanpa surat tugas dan datang pada malam hari.
"Ini adalah sebuah bentuk intimidasi, sebuah tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban warga," kata dia.
Selain itu, pihaknya menolak dan tidak pernah bersepakat dengan permintaan aparat untuk tidak melakukan aksi selama kunjungan Jokowi. Sebab, menurutnya itu adalah bentuk pembungkaman demokrasi.
"Kami meminta agar pihak kepolisian memfasilitasi kami untuk secara langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo," ucap dia.
Saat dikonfirmasi terkait kedatangan anggota TNI/Polri tersebut, Kabid Humas Polda NTT AKBP Aria Sandy mengatakan pihaknya akan menelusuri informasi tersebut.
"Saya update dulu info dari polres, atau silakan langsung ke Kapolres Mabar biar lebih jelas," katanya melalui pesan WhatsApp.
Pada 18 Juli lalu, Formapp menggelar aksi damai dari berbagai elemen masyarakat dan asosiasi pelaku pariwisata di Manggarai Barat, NTT untuk menentang kebijakan penaikan tiket masuk menjadi Rp3,75 juta, monopoli bisnis, dan komersialisasi Taman Nasional Komodo.
Jokowi sendiri dilaporkan sudah tiba di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pukul 09.52 WITA.
Pesawat Kepresidenan Indonesia membawa Jokowi bersama rombongan itu mendarat di Bandar Udara Internasional Komodo Labuan Bajo.
Dalam kunjungan kerja ke Labuan Bajo tersebut, Jokowi ini akan mengikuti beberapa agenda.
Pada hari pertama di Labuan Bajo, Jokowi dijadwalkan meresmikan perluasan Bandar Udara Internasional Komodo Labuan Bajo sembari meninjau sarana prasarana bandara dan UMKM.
Usai meresmikan perluasan bandara, Jokowi dan Iriana beserta rombongan akan bergerak menggunakan mobil menuju Dermaga Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Dalam jadwal, Presiden akan menuju ke Pulau Rinca untuk peninjauan dan peresmian penataan kawasan Pulau Rinca TN Komodo.
(yla/pmg)