Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melibatkan masyarakat dalam proses seleksi lima kepala dinas. Pelibatan publik itu dengan mengikuti jajak pendapat melalui kuesioner yang disebarkan Pemkot.
Proses seleksi lelang jabatan nantinya menghasilkan tiga kandidat untuk masing-masing jabatan. Setelah itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan memilih satu nama dari tiga nama tersebut untuk dilantik menjadi kepala dinas.
"Kalau ada pendapat dari warga ya tetap saya pertimbangkan," kata Gibran, Kamis (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lelang jabatan dibuka untuk posisi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Gibran menganggap lima posisi tersebut sebagai jabatan strategis sehingga perlu berhati-hati dalam memilih.
"Yang besok kan posisinya strategis semua, harus benar-benar selektif," tutur Gibran.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo Dwi Ariyatno menjelaskan kuesioner jajak pendapat dapat diisi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.
"Yang 55 persen dari ASN, 45 persen dari masyarakat," katanya.
Dwi mengungkapkan hingga kini 1.149 orang sudah mengisi kuesioner tersebut. Jajak pendapat disebut sebagai upaya Pemkot menelusuri rekam jejak calon pejabat.
Penggunaan sistem jajak pendapat atau pengisian kuesioner baru diterapkan kali ini. Pada seleksi sebelumnya, penelusuran rekam jejak dilakukan dengan mewawancarai atasan, bawahan, rekan sejawat, dan tetangga ASN yang mengikuti seleksi.
"Memilih dan tidak memilih kan harus memberi alasan. Dari situ, kalau ada permasalahan yang perlu didalami kami akan konfirmasi ke yang mengisi itu," katanya.
Metode itu diharapkan memberikan gambaran mengenai rekam jejak calon pejabat secara lebih jelas karena semua peserta seleksi pernah bertugas di wilayah. Hal itu pula membuat peserta berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Kalau ada hal-hal yang tidak terungkap, misalnya dulu waktu tugas di kelurahan pernah ada masalah dengan warga, ini jadi pertimbangan," katanya.
Proses seleksi, kata Dwi, per Kamis (21/7) sudah mencapai tahap uji gagasan yang merupakan tahap akhir dari seleksi. Selanjutnya, panitia seleksi akan menggelar sidang pleno untuk merekapitulasi skor penilaian masing-masing kandidat.
"Setelah itu, kami laporkan ke Pak Wali Kota. Mungkin dua atau tiga hari ke depan, menunggu jadwal dari Pak Wali," katanya.
(syd/chri)