Polri Ungkap Hasil Autopsi Brigadir J ke Komnas HAM Pekan Depan

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2022 21:40 WIB
Polri mengungkapkan dokter forensik bakal ungkap hasil autopsi Brigadir J ke Komnas HAM pekan depan, sekaligus memenuhi undangan pemeriksaan.
Polri mengungkapkan dokter forensik bakal ungkap hasil autopsi Brigadir J ke Komnas HAM pekan depan, sekaligus memenuhi undangan pemeriksaan. Foto: (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri mengatakan tim dokter forensik Polri bakal memaparkan hasil autopsi awal Brigadir J ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pekan depan.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan hal itu sekaligus memenuhi undangan pemeriksaan yang dilayangkan Komnas HAM.

"Nanti ketika kedokteran forensik hadir di Komnas HAM akan menyampaikan tentang hasil autopsi, kemudian hasil pemeriksaan mayat dan lain sebagainya," ujar Dedi Prasetyo epada wartawan, Jumat (22/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan tim dokter forensik Polri akan terbuka menjelaskan hasil pemeriksaan awal tersebut kepada Komnas HAM. Menurutnya, penjelasan tim dokter forensik nantinya juga dapat diketahui keluarga Brigadir J.

"Semuanya dalam rangka keterbukaan, tapi ingat bahwa ini adalah pro justicia. Oleh karenanya, segalanya harus sesuai dengan norma hukum berlaku, karena tidak semuanya harus dibuka," tuturnya.

Sebelumnya, Komnas HAM dikabarkan bakal meminta keterangan dokter yang bertugas melakukan autopsi jenazah Brigadir J. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan itu dilakukan setelah mengantongi catatan signifikan terkait luka di tubuh polisi tersebut.

"Terkait luka, minggu depan kami akan meminta keterangan menggali keterangan mendalami keterangan dan sebagainya kepada dokter yang melakukan otopsi," kata Anam dalam siaran pers daring, Jumat (22/7).

Brigadir J sebelumnya tewas dalam dugaan insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).

Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.

Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.

Selain itu, Kapolri juga telah menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.

Penonaktifan tersebut agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.

(tfq/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER