Polri: 2 HP Brigadir J Masih Diperiksa Labfor

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jul 2022 21:03 WIB
Kadiv Humas Polri mengatakan dua telepon genggam Brigadir J hingga kini masih diperiksa dan didalami Laboratorium Forensik.
Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pascaperistiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri menyebut ada dua telepon genggam milik Brigadir J yang telah diamankan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo mengatakan kedua telepon genggam tersebut kini masih diperiksa dan didalami Laboratorium Forensik Polri.

Kendati demikian, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut materi apa yang sedang didalami kepolisian lewat ponsel milik Brigadir J itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya untuk jumlahnya yang pasti sudah diamankan oleh Labfor ada dua handphone dan semuanya masih proses pendalaman oleh laboratorium forensik ya," ujarnya kepada wartawan, Jumat (22/7).

Lebih lanjut, dirinya juga mengaku masih belum bisa membeberkan hasil pendalaman tersebut. Ia hanya memastikan tim khusus terus mengusut insiden kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Biar enggak ada lagi spekulasi-spekulasi tentang ini tentang itu. Pak Kapolri sudah menegaskan kepada tim untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel dan semua pembuktian harus secara ilmiah biar hasilnya sahih gitu," tegasnya.

Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).

Infografis Beda Luka Brigadir J Versi Polisi dan Keluarga

Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.

Saat ini Kapolri telah menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.

Penonaktifan tersebut agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.

Desak Pengawalan Komisi III DPR

Tim Advokat Penegak Hukum dan Keadilan (TAMPAK) meminta Komisi III DPR RI mengawal secara khusus kasus dugaan penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Permintaan itu disampaikan anggota Tim Advokat TAMPAK Saor Siagian kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/7).

Kedatangan TAMPAK ke DPR sebenarnya ingin bertemu Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Pacul. Namun, pertemuan itu tak terlaksana.

"Kami dorong teman-teman di Komisi III sebagai pengawas segera mengawasi kasus ini secara khusus mengawal kasus ini, secara khusus pada Bambang Pacul [Ketua Komisi III DPR], karena banyak juga memberikan pendapat sehingga segera ini dituntaskan," kata Saor.

Saor mengatakan pihaknya menilai banyak hal-hal yang ditutupi dalam kasus kematian Brigadir J. Ia mencontohkan, soal rekaman CCTV di sekitar rumah Sambo.

"Jangan lagi misalnya ada rekayasa, ada lidik, jangan lagi ada tuduh-tuduhan baru tapi sekarang fokus yang dikerjakan Mabes Polri. Mengungkap siapa sesungguhnya Yosua Hutabarat ini," ujarnya.

Saor mengingatkan, penyidik kepolisian tidak bermain-main dalam melakukan penyidikan karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta agar kasus ini segera dituntaskan.

"Presiden juga berkali-kali meminta agar dituntaskan. Jadi, kami minta supaya penyidik jangan main-main lagi," tegas aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini.

"Jadi kami dorong temen-temen di DPR, kami tahu mereka sedang reses, tetapi soal pengawasan ini tidak bisa reses, penegakkan hukum tidak reses, segera melakukan pengawasan," imbuhnya.

Baca halaman selanjutnya soal CCTV dan Autopsi yang tak dirilis awal oleh polisi.

Kritik dari Pengamat Kepolisian soal CCTV dan Autopsi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER