Polri Klarifikasi CCTV: di Rumah Sambo Rusak, yang Ditemukan di Luar

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jul 2022 15:38 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meluruskan soal simpang siur informasi bahwa CCTV di kediaman Irjen Ferdy Sambo rusak.
Polri jelaskan CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meluruskan soal simpang siur informasi yang menyebutkan bahwa kamera pengawas atau CCTV di kediaman Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan rusak.

"Masih ada di beberapa media yang menyebutkan bahwa CCTV rusak, kemudian kenapa ditemukan CCTV yang lain? Ini saya perlu luruskan biar tidak lagi berpersepsi lagi sehingga muncul spekulasi yang membuat permasalahan ini tidak clear," kata Dedi usai melakukan prarekonstruksi di kediaman Ferdy Sambo, Jakarta, Sabtu (23/7).

Dedi menegaskan Closed Circuit Television atau CCTV yang rusak, sesuai dengan yang telah disampaikan Kapolres Jakarta Selatan nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto adalah CCTV yang di dalam rumah Ferdy Sambo.

"CCTV yang rusak, ini CCTV yang di TKP (rumah)," klaim Dedi.

Sementara untuk CCTV yang ada di sekitar kediaman Fery Sambo tidak rusak dan sudah ditemukan oleh penyidik.

"Tapi CCTV yang sepanjang jalur ini, di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), ini sudah ditemukan oleh penyidik," tegas Dedi.

Untuk saat ini CCTV yang ditemukan masih diperiksa oleh Labfor Polri untuk mengklarifikasi dan kalibrasi demi mencocokkan waktunya. Karena waktu yang ada di CCTV dengan real time harus sama. 

Sebelumnya, jejak keberadaan CCTV di kediaman Ferdy Sambo sempat simpang siur. Rekaman CCTV yang disebut bisa menggambarkan konstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara menyeluruh itu kini telah temukan oleh Tim khusus bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

"Kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami oleh tim khusus," ujar Dedi dalam konferensi pers, Rabu (20/7) lalu.

Dedi belum merinci CCTV di lokasi apa yang berhasil ditemukan polisi. Namun ia berjanji hasil analisis terhadap rekaman CCTV tersebut akan diungkap setelah proses penyidikan yang dilakukan tim khusus rampung.

Padahal sebelumnya, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak sehingga tak merekam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut CCTV-nya rusak kurang lebih dua minggu yang lalu, sejak dua minggu yang lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan (rekamannya)," kata Budhi di Mapolres Jaksel, Selasa (12/7) lalu.

Sementara itu, Ketua RT 5 RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga, Irjen (Purn) Seno Sukarto menyebut polisi sempat mengambil decoder CCTV dari pusat pemantauan di pos satpam Kompleks sehari usai insiden, Sabtu (9/7).

Polisi tak membantah telah mengambil decoder CCTV di lingkungan Kompleks Polri Duren Tiga yang menjadi TKP. Kombes Budhi Herdi berujar decoder CCTV tersebut diganti agar CCTV di lingkungan tersebut dapat tetap beroperasi. Sementara CCTV sebelumnya disita polisi.

"Karena yang lama disita penyidik dan agar CCTV di lingkungan komplek aspol (asrama polisi) Duren Tiga tersebut tetap beroperasi maka diganti yang baru," kata Budhi, Rabu (13/7).

Kombes Budhi Herdi juga mengatakan Bharada E maupun istri Ferdy Sambo saat itu ada di rumah untuk karantina. Sementara Ferdy Sambo keluar dari rumah untuk tes Covid-19.

Diketahui, saat peristiwa baku tembak terjadi, Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sambo mengaku saat itu sedang keluar rumah untuk menjalani tes Covid-19.

Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut lebih lanjut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). HinggBrigjena saat ini, Kapolri sudah menonaktifkan Ferdy Sambo, Budi Herdi dan Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

(frl/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER