Senat FKM UMI Makassar Dibekukan Buntut Mahasiswi Tewas

CNN Indonesia
Senin, 25 Jul 2022 11:48 WIB
FKM UMI Makassar mengaku belum menjatuhkan sanksi kepada panitia kegiatan latihan kader Senat FKM yang mengakibatkan seorang mahasiswi meninggal dunia.
Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bakal dibekukan buntut kematian seorang mahasiswi saat mengikuti pengaderan di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ilustrasi (Istockphoto/Fergregory)
Makassar, CNN Indonesia --

Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bakal dibekukan buntut kematian seorang mahasiswi saat mengikuti pengaderan di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Korban bernama, Zhafira Azis (20), mahasiswi jurusan Ilmu keperawatan angkatan 2020 sempat dilarikan ke puskesmas setempat, namun nyawanya tidak tertolong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak kampus itu pasti akan membekukan kelembagaan ini. Kalau pun sesuai SOP juga, kami tetap akan membekukan, kita tidak mau mengambil resiko lagi," kata Wakil III Dekan FKM UMI, Multazam, Senin (25/7).

Meski demikian, Multazam mengaku belum menjatuhkan sanksi terhadap panitia kegiatan latihan kader (LK) Senat FKM UMI Makassar yang mengakibatkan seorang mahasiswi meninggal dunia.

"Sanksi untuk panitia. Kita lihat dulu hasil investigasinya seperti apa. Kalau terhadap oknum mahasiswa ada yang terbukti, ya akan di proses hukum pastinya," ujarnya.

Multazam mengatakan para panitia LK Senat FKM UMI ini sebelum menggelar kegiatan tersebut sudah memberikan pernyataan tertulis ke pihak pimpinan fakultas.

"Karena ini kegiatan bukan lagi di dalam kampus, tapi di luar kampus, mereka sudah memberikan pernyataan hitam di atas putih sebelum melakukan kegiatan ini," katanya.

Multazam memastikan pihaknya akan mengusut kasus ini sampai tuntas. Pihaknya juga masih menunggu hasil visum korban.

"Pastinya dalam peristiwa ini kami dari pihak kampus tetap mendampingi terus, sembari kita tunggu hasil pemeriksaan visum dari kepolisian," ujarnya.

Sebelumnya, Ayah korban Abdul Azis meminta pihak kepolisian mengungkap penyebab kematian anaknya. Menurutnya, sang anak sebelum berangkat dalam keadaan sehat.

"Saya tidak langsung percaya karena ketika anak saya berangkat dilengkapi surat sehat dan surat izin mengikuti kegiatan," ungkap, Azis di Biddokkes Polda Sulsel, Minggu (24/7).

(mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER