Fans Baim Wong Pun Tak Setuju Citayam Fashion Week Diklaim Idolanya

Sejumlah muda-mudi yang kerap dijuluki anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) memprotes langkah sejumlah pihak termasuk selebritas Baim Wong yang mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai merek atas hak kekayaan intelektual ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Salah satunya Rizwan (22) yang menyatakan keberatan dengan tindakan sejumlah pihak, termasuk publik figur itu. Menurutnya, langkah tersebut justru akan menggerus habis budaya baru yang dibentuk anak muda dari daerah-daerah penyangga atau suburban Jakarta di pusat ibu kota negara tersebut.

"Menurut saya kurang tepat ya karena akan menghilangkan kultur asli Citayam Fashion Week," kata Rizwan kepada CNNIndonesia.com di area sekitar Taman Dukuh Atas, Jakarta, Senin (25/7).

Selain itu, menurutnya, kegiatan adu outfit di penyeberangan pejalan atau zebra cross di area Dukuh Atas itu bila dikomersialisasi tentu hanya akan berorientasi pada materi. Sehingga, ruang muda-mudi SCBD untuk unjuk ekspresi terbatasi.

"Kalau dibuat komersil sih UUD alias ujung-ujungnya duit ya. Jadi biarin lah mereka mengekspresikan sebagaimana dengan kemauan mereka sendiri," ujarnya.

Rizwan pun menyayangkan tindakan pendaftaran merek Citayam Fashion Show di Kemenkumham itu. Menurutnya, Baim dan yang lainnya yang mendaftarkan merek atas nama pribadi itu telah merampas budaya yang dibentuk masyarakat kelas bawah.

"Created by the poor stolen by the rich, sangat disayangkan," sindirnya meniru ungkapan yang sempat diramaikan suporter bola di Eropa yang memprotes pemilik klub elite membuat European Super League.

Lihat Juga : Cara Ajukan Protes Resmi Atas Klaim Merek Citayam Fashion Week

Ia mengatakan kegiatan yang dibentuk anak-anak muda suburban ibu kota hingga menjadi budaya baru di jantung Kota Jakarta itu hanya memerlukan wadah yang tepat.

Adanya upaya mengklaim Citayam Fashion Week, kata dia, dikhawatirkan menghilangkan tujuan dari kegiatan tersebut. Kegiatan yang awalnya digunakan untuk berekspresi justru dimanfaatkan menjadi mesin pengeruk uang bagi kalangan tertentu.

"Kalau ujung-ujungnya dikomersilkan, kalaupun itu misal ada penanggung jawabnya, ujung-ujungnya mereka jadi alat aja untuk menghasilkan [uang]," kata Rizwan.

Senada dengan Rizwan, Ian (20) yang merupakan penggemar dari Baim Wong juga turut keberatan dengan langkah yang diambil idolanya tersebut. Ia menilai, keberadaan muda-mudi SCBD mulai terusik hingga tersisihkan dengan adanya upaya mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai merek atas hak kekayaan intelektual.

"Saya kan juga ngefans banget sama Baim Wong, sebaiknya janganlah Mas Baim Wong. Nanti pencetusnya gimana, mereka jadi tersisihkan," ujar Ian.

"Biarpun saya fans saya tetep kurang setuju aja," imbuhnya.

Lihat Juga : Gara-gara Baim Wong, Remaja SCBD Gelar Protes di Citayam Fashion Week

Citayam Fashion Week memang tengah viral di media sosial dan menjadi sorotan masyarakat umum. Ajang adu outfit di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat itu pun menjadi rebutan korporasi untuk dipatenkan.

Baim Wong diketahui mendaftarkan 'Citayam Fashion Week' ke PDKI Kemenkumham sebagai sebuah hak brand atau merek.

Pendaftaran itu dilakukan di bawah bendera PT Tiger Wong Entertainment, perusahaan yang didirikan Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven.

Selain Baim, ada pula Indigo yang mendaftarkan hak atas slogan tersebut. Baik Baim atau Indigo nantinya bisa menguasai hak merek Citayam Fashion Week apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan Kemenkumham, salah satunya yakni mendapat restu dari publik.

Kekinian seiring polemik yang terjadi baik Baim Wong maupun Indigo disebut menarik pendaftaran merek Citayam Fashion Week itu. Meskipun demikian, terpantau lagi ada pihak lain yakni warga Sukoharjo bernama Daniel Handoko Santoso yang mendaftarkan merek Citayam Fashion Week ke Kemenkumham.

Lihat Juga : Ramai Warga SCBD Protes Baim Wong: The Poor Made It, The Rich Stole It