Acara ceramah Ustaz Hanan Attaki yang dikemas menjadi Konser Langit ditolak di sejumlah kabupaten/kota Jawa Timur, di antaranya Gresik, Jember dan Situbondo.
Rencana lokasi digelarnya konser itu pun berpindah-pindah dan hingga kini tak kunjung menemukan tempat pasti.
Lokasi pertama yang melakukan penolakan adalah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik. Mereka menolak kehadiran Hanan Attaki sebagai penceramah di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim pada 30 Juli mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan PCNU Gresik menolak mengisi karena Hanan Attaki disinyalir mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Kalau penceramah Eks HTI kan berat. Apalagi ditempatkan di Masjid Agung yang notabene milik Pemkab Gresik. Intinya kami keberatan lah, kalau bisa nggak usah mengundang ustaz itu," kata Sekretaris PCNU Gresik Mohammad Syifaul Fuad.
Berikutnya, ceramah Hanan Attaki bertajuk Konser Langit juga ditolak di Jember, Jawa Timur. Kali ini Pemerintah Kabupaten Jember yang langsung menolak gelaran itu.
Konser Hanan Atakki itu seyogianya akan digelar di GOR PKSPO Jember, 29 Juli 2022 mendatang. Namun Wakil Bupati (Wabup) Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menyampaikan bahwa acara itu ditolak sejumlah pihak.
"Unsur yang menolak dari NU, kemudian Ansor, kalau dari Muhammadiyah tidak mempersoalkan. Kalau dari yang lain secara lisan banyak. Bahkan ada yang kemudian, kalau diteruskan akan dihentikan di tengah jalan," kata Gus Firjaun, Kamis (21/7).
Ia menyebut penolakan itu lantaran masyarakat Jember merasa belum mengenal Hanan Attaki sebagai penceramah. Bukan soal acara pengajiannya.
Gus Firjaun mengatakan, apalagi Hanan Attaki juga identik dan diduga pernah memiliki keterkaitan dengan organisasi terlarang yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Saya bukan persoalan garis keras atau apa, melainkan dari masyarakat melihat rekam jejak dari UH (Ustaz Hanan). Bisa dilihat sendiri bagaimana pidato-pidatonya di medsos. Ada yang bilang Eks HTI," katanya.
Ceramah yang dilakukan Hanan Attaki dinilai tak sesuai dengan kultur ke Islaman di Jember. Ia tak mau hal itu jadi menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
Audiensi dengan pihak penyelenggara Konser Langit digelar dan disepakati batal digelar dan dipindah ke luar Jember. Belum berhenti di Gresik dan Jember, ceramah Hanan Attaki bertajuk Konser Langit yang rencananya dipindah ke Situbondo, juga ditolak PCNU setempat.
"Kami PCNU Situbondo dengan tegas menolak kegiatan ceramah Hanan Attaki, itu jika benar-benar dipindahkan dari Jember ke Situbondo," kata Ketua PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khotib dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7).
Alasannya, Hanan Attaki dianggap memiliki hubungan dengan pengurus salah satu ormas terlarang di Indonesia. PCNU mengaku penolakan ini juga bagian dari menjaga NKRI dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
Hanan Attaki sendiri sudah membantah sebagai mantan anggota HTI. Hanan menjelaskan tak pernah bersinggungan dengan HTI selama ini. Ia mengaku bukan simpatisan apalagi masuk dalam struktur kepengurusan HTI.
"Menanggapi ini saya ingin jelaskan tentang kekeliruan redaksi saya disinyalir tokoh eks HTI. Ini jelas keliru, salah dan jelas cenderung mengarah fitnah karena tak berdasarkan realitas dan fakta," kata Hanan dalam video klarifikasinya yang diunggah di kanal YouTubenya Hanan Attaki dikutip Jumat (15/7).
Hanan menjelaskan tak pernah ikut organisasi keagamaan manapun saat rampung menyelesaikan kuliahnya di Universitas Al Azhar Mesir. Ia hanya mendirikan organisasi dakwah anak muda bernama Pemuda Hijrah.
"Saya berakidah Asy'ari, mengambil mahzab Syafi'i. Karena saya belajar di Al Azhar dan saya sempat nyantri enam tahun selama di Aceh. Sehingga tidak ada hubungan dengan HTI,'' kata dia.
Lihat Juga :![]() LIPUTAN KHUSUS Shift, Gerbang Masuk Anak Muda Bandung Menuju Hijrah |