Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswi UMI Makassar

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 07:24 WIB
Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf Mawardi menyebut pihaknya sudah menyerahkan hasil visum luar kepada keluarga mahasiswi UMI Makassar tersebut.
Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah mahasiswi yang tewas saat mengikuti pengaderan Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Ilustrasi (Istockphoto/Nito100)
Makassar, CNN Indonesia --

Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah mahasiswi yang tewas saat mengikuti pengaderan Senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

"Dari hasil visum luar tanda-tanda kekerasan tidak melihat, belum kami temukan saat dilakukan visum luar," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf Mawardi, Rabu (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusuf menyebut visum luar dilakukan berdasarkan permintaan penyidik Polsek Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Dengan demikian pihaknya langsung melakukan visum terhadap jenazah, Zhafira Azis (20).

"Pada saat itu penyidik meminta ke kita hanya dilakukan visum luar, kami tentu melaksanakan kegiatan itu sesuai permintaan penyidik dan hanya lakukan visum luar. Tentu dari situ tidak bisa pro-justitia," ujarnya.

Terkait keterangan orang tua Zhafira bahwa ada lebam pada tubuh korban, Yusuf menyebut luka lebam tersebut bisa saja terjadi apabila jenazah itu meninggal dunia secara normal.

"Lebam itu bisa terjadi pada mayat sebab matinya normal. Jadi yang jelas dari visum itu saya tidak menemukan (tanda-tanda kekerasan). Dari hasil visum luar itu kedokteran forensik belum bisa tentukan sebab matinya yang bersangkutan," ujarnya.

Yusuf mengaku pihaknya telah menyerahkan hasil visum mahasiswi tersebut ke penyidik Polsek Tinggimoncong. Menurutnya, apabila ada kejanggalan terhadap kematian korban tentunya penyidik akan menindaklanjuti.

"Untuk hasil visum luar sudah diberikan ke penyidik, nanti penyidik yang menilai di situ wajar atau tidak wajar atas dasar dari visum luar, kalau wajar diserahkan ke keluarga. Kalau di situ ada kejanggalan atau dalam proses sebelum meninggal ada yang tidak wajar, tentu penyidik akan menindaklanjuti," katanya.

Sebelumnya pihak keluarga korban menduga anaknya itu mengalami tindakan kekerasan. Adanya bekas luka lebam itu, kata Azis, berdasarkan keterangan petugas kesehatan di puskesmas setempat saat melakukan pemeriksaan terhadap sang anak.

"Ada diduga bekas lebam, tapi untuk penyebab pastinya, kita belum tahu," kata ayah korban, Abdul Azis, Selasa (26/7).

(mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER