Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan polisi menemukan muntahan di sekitar jasad Kopda Muslimin saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, polisi juga mengamankan alat komunikasi almarhum.
"Ada muntah, muntahnya ada. Kemudian alat komunikasi lagi kita amankan," kata Luthfi kepada wartawan di Kendal, Kamis (28/7).
Luthfi menerangkan Polda Jateng telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) dan Polisi Militer (POM). Nantinya tim ini akan melakukan autopsi untuk menentukan penyebab kematian Kopda Muslimin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian kita dari Inafis, kemudian dari POM, kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban, yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan otopsi atas persetujuan keluarga terkait penyebab kematian saudara M," ucapnya.
Diberitakan, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya, Kelurahan Tompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis ini.
Kopda Muslimin sebelumnya diduga menjadi otak pembunuhan berencana sang istri di Semarang. Ia disebutkan membayar uang suruhannya sekitar Rp120 juta.
Eksekutor penembakan sang istri telah ditangkap polisi, tetapi Kopda Muslimin melarikan diri.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun telah memerintahkan jajarannya untuk mencari Kopda Muslimin. Ia ingin Kopda Muslimin diproses hukum.
(cfd/tsa)