Irjen Napoleon Bonaparte Akui Kotoran untuk Lumuri M Kace Miliknya

Terdakwa kasus dugaan penganiayaan, Irjen Napoleon Bonaparte mengakui bahwa kotoran manusia yang menjadi objek atas penganiayaan terhadap terdakwa penistaan agama M Kace adalah miliknya.

Napoleon mengaku demikian ketika ditanya oleh salah satu jaksa penuntut umum (JPU) perihal isi bungkusan putih yang dimintanya ke Dzafar selaku tahanan yang juga menjadi saksi dalam persidangan sebelumnya.

"Bisa saudara jelaskan isi bungkusan itu apa?" tanya jaksa.

"Kotoran," jawab Napoleon.

"Kotoran siapa?" cecar jaksa lagi.

"Saya," aku jenderal polisi tersebut.

Dalam pemeriksaannya, Napoleon mengaku telah memerintahkan Dzafar untuk mengambil bungkusan plastik sebelum terjadi penganiayaan di dalam sel tahanan Kace. Kala itu, ia mengaku marah dengan Kace karena menistakan Nabi Muhammad di hadapannya.

Ia juga mengatakan sempat berteriak kepada Kace bahwa mulut sang terdakwa kasus penistaan agama itu "najis". Ketika bicara demikian, ia pun teringat dengan bungkusan yang berada di kamarnya.

Ia lalu meminta Dzafar untuk mengambil bungkusan tersebut. Ketika itu, Napoleon menyebut Dzafar tidak mengetahui perihal isi dari bungkusan itu.

"Saudara tidak menyebutkan apa plastik putih itu kepada yang dipanggil?" tanya jaksa.

"Tidak," ucap Napoleon.

Napoleon diduga menganiaya dan melumuri wajah terdakwa kasus penistaan agama Muhammad Kace dengan tinja. Setidaknya hal itu telah diungkap saksi yang merupakan eks penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri Herli Gusjati Riyanto dalam persidangan.

Dalam surat dakwaan disebutkan bahwa Napoleon melakukan perbuatan itu bersama-sama dengan Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, Himawan Prasetyo, dan Harmeniko alias Choky alias Pak RT.

Napoleon didakwa dengan Pasal 170 ayat 2 ke-1 KUHP atau Pasal 170 ayat 1 KUHP atau Pasal 351 ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.