Golkar Sentil Balik Fahri Hamzah yang Kritik KIB: Analisis Dangkal

CNN Indonesia
Minggu, 31 Jul 2022 19:14 WIB
Menurut Ketua DPP Golkar Ace Hasan analisis Fahri Hamzah yang mengkritik KIB dangkal. Fahri diminta fokus pada Partai Gelora saja.
Menurut Ketua DPP Golkar Ace Hasan analisis Fahri Hamzah yang mengkritik KIB dangkal. Fahri diminta fokus pada Partai Gelora saja. (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah yang menganggap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengganggu kinerja kabinet Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, analisis Fahri dangkal. Dia pun meminta Fahri fokus mengurus Partai Gelora agar bisa lolos ke DPR RI di Pemilu 2024 mendatang.

"Jadi pernyataan Fahri Hamzah ini jelas analisanya dangkal. Lebih baik dia urus partainya supaya lolos dalam pemilu 2024 nanti," kata Ace saat dihubungi, Minggu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berkata, Fahri seharusnya tidak usah banyak bicara soal KIB. Menurut Ace, Fahri tidak tahu sama sekali soal KIB dan perkembangannya hingga sekarang.

Ace juga bilang, Fahri seharusnya tahu bahwa semua ketua umum parpol di KIB merupakan pembantu Jokowi yang memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan pemerintahan.

Ace memastikan Golkar akan bersungguh-sungguh menjaga kinerja pemerintahan saat ini agar sesuai dengan harapan Jokowi dan rakyat Indonesia.

"Yang harus diketahui oleh Fahri, KIB ini berkomitmen untuk mengawal pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024 dan tentu legacy pemerintahan Jokowi," ujar Ace.

"Tidak mungkin kami tidak bekerja secara profesional untuk kesuksesan pemerintahan Presiden karena ini menyangkut pertaruhan kami yang ada di dalamnya," tambah anggota DPR itu.

Fahri sebelumnya menganggap KIB akan mengganggu kinerja kabinet Jokowi.

Pasalnya, para petinggi dalam partai yang tergabung dalam KIB, yaitu Golkar, PAN, dan PPP saat ini masih menjabat sebagai menteri. Ketum Golkar Airlangga Hartarto adalah Menko Perekonomian, sementara Ketum PPP Suharso Monoarfa adalah Menteri PPN atau Kepala Bappenas.

"Menurut saya itu mengganggu kinerja kabinet Pak Jokowi," kata Fahri dalam diskusi Total Politik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/7).

Menurut Fahri, menteri-menteri Jokowi itu bakal lebih fokus pada aktivitas politik. Padahal, Jokowi memerlukan mereka untuk menghadapi segala kesulitan.

Ia berpendapat menteri yang sibuk mengurus parpolnya lebih baik mengundurkan diri. Jika tidak maka Jokowi seharusnya bertindak.

(mts/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER