LSI Denny JA: KIB Unggul di Masyarakat Pengguna Medsos

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 21:00 WIB
Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) unggul dalam soal pemilih dunia digital.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP. (CNNIndonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) unggul dalam soal pemilih dunia digital. KIB diketahui berisikan Partai Golkar, PAN, dan PPP.

Hasil itu diperoleh dari survei yang digelar 24 Mei hingga 7 Juni 2022 dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

"Kalau kita lihat segmen pemilih yang punya akun Facebook, KIB unggul. Dari hasil survei, yang memilih KIB 23,2 persen akrab dengan dunia digital," kata Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam konferensi pers hasil survei 'Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital', Rabu (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pemilih poros PDI-Perjuangan yang memiliki akun Facebook hanya sebesar 12,6 persen. Kemudian, untuk poros Gerindra dan PKB hanya 17,6 persen pemilihnya yang memiliki akun Facebook.

Poros KIB juga tercatat unggul dalam soal pemilih yang memiliki akun WhatsApp (WA).

Dari hasil survei LSI, tercatat pemilih poros KIB yang memiliki akun WA sebanyak 20,7 persen; pemilih poros PDIP 13,8 persen; dan pemilih poros Gerindra-PKB 19,9 persen.

"Kenapa KIB unggul di masyarakat digital? Kita lihat tadi, pemilih KIB memang banyak yang tinggal di kota, golongan menengah atas, berpendidikan tinggi yang memang lebih banyak aktif di dunia digital," ujarnya.

Sementara itu, menurut Ade, poros PDIP lebih unggul dalam segmen pemilih wong cilik.

Dari hasil survei menunjukkan ada 69,9 persen responden yang masuk dalam kategori wong cilik berpendapatan di bawah Rp3 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24,9 persen merupakan pemilih poros PDIP.

Berikutnya, 19,2 persen merupakan pemilih poros Gerindra-PKB; serta 17,2 persen merupakan segmen pemilih KIB.

Menurut Ade, hal ini tak lepas dari branding PDIP yang sejak masa Orde Baru mengidentifikasikan dirinya sebagai partai wong cilik.

Sedangkan, untuk basis pemilih agama Islam, poros Gerindra-PKB yang unggul dalam hasil survei. Tercatat sebanyak 20,1 persen pemilih beragama Islam memilih poros koalisi ini.

Kemudian disusul PDIP sebanyak 18,7 persen; dan KIB sebesar 17,3 persen.

Kendati demikian, kata Ade, dukungan pemilihan ini masih dapat berubah sewaktu-waktu. Hal ini bisa disebabkan pelbagai faktor, salah satunya soal tokoh calon presiden maupun calon wakil presiden yang akan diusung.

"Dukungan pemilih PDIP, KIB, dan Gerindra-PKB masih dapat berubah tergantung pada akhirnya pada tokoh capres dan cawapres masing-masing dari tiga poros itu," ujarnya.

Ade menjelaskan hasil survei ini akan menjadi penting untuk Pemilu 2024. Sebab, ini pertama kalinya dalam Pilpres Indonesia, pemilik akun Facebook dan WA berada di atas 50 persen dan menentukan pemenang Pilpres.

Hasil survei Charta Politika menunjukkan PDIP, Gerindra, dan Golkar bersaing dalam perolehan suara partai politik di tiga provinsi di Sumatera. Ketiga partai itu berurutan menempati posisi pertama, kedua, dan ketiga di Provinsi Sumatera Utara, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Di Provinsi Lampung, PDIP unggul dengan elektabilitas mencapai 24,5 persen. Disusul Gerindra dengan 19 persen dan Golkar dengan perolehan cukup jauh yaitu 7,6 persen.

Di Sumatera Selatan, PDIP menempati posisi teratas dengan 21,5 persen, diikuti Gerindra dengan 19 persen, dan Golkar dengan 10,4 persen.

Kemudian di Sumatera Utara, PDIP juga meraih suara tertinggi dengan 20,4 persen, disusul Gerindra dengan 18 persen, dan Golkar dengan 8,5 persen.

Dalam survei ini, Golkar memang masuk ke dalam tiga besar parpol dengan elektabilitas tertinggi di tiga provinsi di Sumatera. Namun, suara yang diperoleh cukup kecil dibandingkan PDIP dan Gerindra.

(dmi/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER