Banda Neira tak melulu mengumandangkan tragedi. Ada melankolia dari jiwa-jiwa yang bersinggah lama di tanah terasing ini. Denyut lambat kota, jauh dari pusat keramaian, menjadi wajah lain pembunuh di Banda Neira: kesendirian.
Dari Neira, puluhan surat-surat cinta ditulis Sjahrir untuk istrinya Maria Duchateau di Belanda. Keduanya menikah pada 1932. Kebersamaan mereka di Batavia hanya lima pekan karena Belanda membawa paksa Maria pulang. Sjahrir, tokoh yang dianggap berbahaya oleh Belanda, mesti diasingkan. Pernah di Boven Digul, hingga terakhir menyicip kesunyian Banda Neira.
Sjahrir membunuh kerinduan dengan mengundang pemuda-pemudi Banda di rumah pengasingannya yang kini masih berdiri sebuah desa di Neira, Nusantara. Sjahrir bisa mengobrol ke sana-kemari hingga mendirikan sebuah organisasi yang dikenal dengan Persatuan Banda Muda. Gramofon di kediamannya, yang masih tersimpan saat ini, mengumandangkan lagu Beethoven saban malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawan sepengasingan Sjahrir, Mohammad Hatta, berteman dengan 16 peti buku yang ia bawa dari Digul ke Neira. Di sore hari, Hatta membuka kelas sekolah di teras dalam rumah pengasingannya. Celoteh-celoteh anak menemani keseharian sang proklamator. Salah satu muridnya yang kemudian sangat dihormati masyarakat Banda hingga hari ini lahir: Des Alwi.
Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta pada tahun 1934 diasingkan ke Boven Digul selama satu tahun. Setelah menjalani masa pengasingan di Boven Digul, keduanya kemudian dipindahkan ke Banda Neira. Di Banda Neira, Sjahrir dan Mohammad Hatta bergabung dengan Iwa Kusumasumantri dan Cipto Mangunkusumo yang sudah lebih dulu diasingkan ke tempat tersebut.
Tak semua kerinduan dan kesepian punya obat mujarab.
Di Neira ada rindu yang mengukir sebuah sajak kematian. Terukir pada salah satu kamar di Istana bekas hunian petinggi VOC yang dibangun pada 1622.
Gubernur utusan Prancis kala itu, Charles Rumpley mengukir sajak dengan cincin berliannya. Dalam sejumlah catatan sejarah, Rumpley bertugas untuk mengurus administrasi dan distribusi Pala Se-Kepulauan Banda. Tinggal di Neira, gumpalan rindu terhadap keluarga membuat jiwanya meledak.
![]() |
"Quand viendra t'il le temps que formera mon bonheur?
Quand frappera la cloche qui va sonner l'heure,
Le moment que je reverai les bords de ma Patrie,
Le soin de ma famille que j'aime et que je benis?"
"Kapankah datang waktu untuk kebahagiaanku?
Ketika lonceng menghantam waktu,
Ketika kulihat tepian tanah airku,
Menjaga keluargaku yang kucintai dan berkati?"
Setelah decit cincin itu terhenti di sebuah titik pada kalimat terakhir, Rumpley mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di salah satu lampu gantung di ruangan tersebut.
Istana Mini VOC digunakan sebagai rumah tinggal (Woonhuis) para pejabat termasuk para kontrolir. Namun dari sejumlah desain dan peruntukannya, ada beberapa bagian dari istana ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah, mulai dari Pala hingga Cengkih.
Istana Mini VOC beralamat di Desa Dwiwarna, sisi selatan Pulau Neira yang berhadapan langsung dengan sebuah pelabuhan yang dikenal masyarakat dengan Tita Baru. Istana yang pernah ditempat JP Coen ini berbentuk segi empat yang presisi, dengan halaman teras yang luas dengan berderet-deret kolom doria, ciri gaya neoklasik yang terinspirasi hasil ekskavasi besar-besaran era Yunani Kuno.
Bangunan utama meliputi bagian depan, tengah dan belakang. Di bagian timur terdapat sebuah bangunan lain, tempat pejabat satu tingkat di bawah sang empunya gedung ini.
![]() |
Melalui seorang juru kunci istana, Afdal, CNNIndonesia.com diperkenankan mengelilingi seluruh areal gedung Istana Mini VOC. Kemegahan makin nampak saat memasuki area utama. Sejumlah terakota, batu alam di teras disambung dengan ruangan utama berdasar tegel besar berwarna-warni. Di dinding ruang utama tersebut terdapat sebuah lubang rahasia yang kini sudah ditutup kaca bening.
"Tempat menggantung semua kunci-kunci khusus di bagian rumah ini," ujar Afdal. Dalam versi lain, ada juga yang menyebut lubang di tembok itu bekas serangan meriam dari Inggris.
Saya sempat menanyakan ke mana lampu-lampu gantung besar yang kerap ada di istana-istana pejabat Belanda. Menurutnya, satu per satu hilang, diambil warga diam-diam. Hal yang sama ketika ia menjawab tentang patung Willem III di sisi barat yang telanjang tanpa lencana.
"Hilang dicuri pekan lalu, sudah ditangkap, tapi barang curiannya katanya dilempar ke laut," ujar Afdhal.
![]() |
Menyusuri bagian belakang istana mini, suasana perbedaan kelas nampak. Beberapa sumur tua, ilalang, dan sebuah petak-petak bangunan berjendela kayu tanpa ventilasi dibangun memanjang. Banyak kayu lapuk, pengap. Pada bagian inilah tempat-tempat para pekerja Istana VOC ditempatkan. Nuansa bangunan yang jauh berbeda dari beberapa meter yang baru saja dilalui di gedung utama.
Dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan pengamanan itu, Istana Mini disetujui sebagai Istana Presiden di Indonesia Timur, sebagaimana isi Surat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Republik Indonesia (RI) Pratikno Nomor: B-942/M.Sesneg /D-2/HL.02.02/12/2020 tertanggal 11 Desember 2020.
![]() |