Hanura Daftar ke KPU, OSO Singgung Pasek Pindah Partai

CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2022 16:14 WIB
Ketua Umun Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) resmi mendaftarkan partainya untuk ikut Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
OSO daftarkan Partai Hanura ke KPU. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umun Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) resmi mendaftarkan partainya untuk ikut Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Rombongan OSO tiba di KPU sekitar pukul 13.39 WIB.

Dari pantauan CNNIndonesia.com, OSO turut didampingi ketua DPD Hanura dari sejumlah daerah. Selain itu, terlihat hadir pula Sekjen Hanura Kodrar Shah mendampingi OSO mendaftar ke KPU.

OSO mengenakan kemeja putih lengkap dengan dasi dan kemeja kuning khas Partai Hanura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan tersebut, OSO mengaku tak masalah Gede Pasek Suardika mundur dari partainya. Pasek sebelumnya mundur dari jabatan Sekjen Partai Hanura dan mendirikan Partai Kebangkitan Nasional (PKN).

"Enggak ada (masalah). Itu yang keluar silakan keluar, malah kita senang kalau keluar duluan itu enggak mengganggu di dalam," ujar OSO usai mendaftarkan Partai Hanura di KPU, Jakarta, Senin (8/8).

Menurut OSO keputusan keluar dari Hanura merupakan keinginan pribadi dan hak Pasek.

Ia pun mengaku menghormati keputusan Pasek dan tak menahan keinginan dia. 

"Andaikata orang keluar dari partai dengan terhormat, itu kita hargai. Banyak kok yang keluar dari partai ribut, semua terkena dampak itu," ujarnya.

Gede Pasek Suardika sebelumnya menyatakan bahwa dirinya tidak hanya mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Hanura. Ia juga menyatakan telah mengundurkan diri dari partai OSO.

Ia lantas mendirikan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Pasek mengakui telah meminta restu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebelum mendirikan PKN. Ia pun mengakui PKN didirikan atas inisiasi para loyalis Anas.

Partai Hanura sendiri tidak lolos ke Senayan alias DPR RI pada pemilu terakhir 2019 lalu karena tidak berhasil melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Jumlah suara yang diperoleh Partai besutan mantan Panglima ABRI Wiranto itu pada pemilu 2019 lalu hanya 2.161.507 suara (1,54 persen).

(dmi/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER