BPOM: Belum Ada Pendaftar Vaksin Cacar Monyet di Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan belum ada industri farmasi baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang sudah mendaftarkan vaksin cacar monyet untuk mendapatkan izin edar dari BPOM.
"Industri farmasi pemilik merek dan siapapun mitra industri farmasi di Indonesia yang akan mendaftarkan [vaksin cacar monyet], belum ada yang menyampaikan ke BPOM," kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (4/8).
Lihat Juga : |
Penny juga memastikan pihaknya akan terbuka menerima pendaftaran vaksin cacar monyet dari industri farmasi mana pun dan bakal melakukan evaluasi sebelum kemudian menerbitkan izin edar.
Adapun status izin edar tak lagi bersifat darurat seperti izin edar penggunaan (EUA) vaksin virus corona lantaran vaksin cacar monyet sudah menyelesaikan uji klinis sejak lama.
"Nanti kalau didaftarkan bukan sebagai EUA, tapi izin edar penuh, karena vaksin tersebut sudah selesai penelitian uji kliniknya, sehingga sudah mendapatkan izin edar penuh di Amerika," ujarnya.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan BPOM belum memberikan persetujuan untuk dua vaksin cacar monyet yang telah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat).
Karenanya, dua vaksin itu belum tersedia di tanah air hingga saat ini. Adapun dua vaksin yang dimaksud adalah Jynneos (Imvamune atau Imvanex) dan ACAM2000.
"Informasi terakhir yang dari WHO memang saat ini ada dua vaksin monkeypox (cacar monyet) yang telah disetujui oleh FDA, yaitu Jynneos dan ACAM2000 ya. Tetapi saat ini belum mendapat persetujuan dari BPOM. Jadi untuk vaksin ini belum tersedia di Indonesia," kata Syahril dalam dalam konferensi pers Kemenkes, Rabu (27/7).
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut vaksin cacar dapat memberi perlindungan dari cacar monyet. Sebab, cacar monyet disebut masih satu tipe dengan cacar smallpox.
Budi mengatakan orang yang telah menerima vaksinasi cacar akan memiliki antibodi terhadap virus cacar dalam tubuhnya seumur hidup.
(khr/fra)