DKI Gelar BIAN, Anies Ajak Orang Tua Lengkapi Status Imunisasi Anak

Pemprov DKI | CNN Indonesia
Jumat, 05 Agu 2022 10:04 WIB
Gubernur Anies Baswedan mengajak seluruh orang tua di Jakarta untuk melengkapi status imunisasi anak-anak selama kampanye Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Gubernur Anies Baswedan mengajak seluruh orang tua di Jakarta untuk melengkapi status imunisasi anak-anak selama kampanye Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). (Arsip Pemprov DKI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) selama bulan Agustus ini. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka pekan imunisasi dunia.

Untuk mengawali pelaksanaan BIAN, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan acara pencanangan BIAN pada hari Rabu (3/7) di RSUD Cengkareng.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak seluruh orang tua di DKI untuk mengambil tanggung jawab dalam melindungi anak-anak. Bukan hanya anak kandung dari masing-masing individu, tetapi anak-anak lain yang mungkin belum diimunisasi dengan melengkapi seluruh status imunisasi anak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengajak seluruh orang tua untuk ambil tanggung jawab lindungi anak-anak. Bagi orang tua penting untuk melindungi anak-anak yang kita cintai. Jangan biarkan anak-anak berinteraksi dengan lingkungan tanpa terlindungi imunisasi," kata Anies.

Imunisasi sendiri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan dan menekan resiko kematian akibat penyakit. Sekitar 800 ribu anak di seluruh Indonesia beresiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

Dengan imunisasi, sedari awal tubuh diperkenalkan untuk memerangi penyakit. Sehingga proses imunisasi amat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dan lengkap pada usia anak.

Namun dengan adanya Covid-19, imunisasi rutin lengkap untuk anak menurun cakupannya. Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan RI, cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi Covid-19, dari 84,2 persen pada 2020, menjadi 79,6 persen pada 2021.

Penurunan cakupan imunisasi rutin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan rantai pasokan, aturan pembatasan kegiatan, dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan.

Survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada 2020 juga menemukan bahwa setengah dari orang tua dan pengasuh yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.

Karena itu, Anies mengimbau agar seluruh anak-anak di DKI Jakarta untuk melengkapi status imunisasi agar daya tahan tubuh mereka lebih kuat dan dapat meminimalisasi penularan penyakit.

"Tanyakan sudahkah mengambil kesempatan (melengkapi status imunisasi), kalau belum ajak untuk mereka imunisasi, tambahan campak rubela. Kami sering mengimbau ketika kita melihat ada anak-anak, pandanglah mereka sebagai anak kita," lanjutnya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan BIAN merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi Kejadian Luar Biasa untuk penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (KLB PD3I), akibat terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin pada anak selama pandemi Covid-19.

Provinsi DKI Jakarta dalam menjalankan BIAN ini memiliki sasaran bayi dan balita usia 9-59 bulan dengan imunisasi yang diberikan, yakni imunisasi tambahan Campak Rubella tanpa memandang status imunisasi. Serta imunisasi kejar bagi yang belum lengkap imunisasi Polio Oral sebanyak 4 kali, Polio Suntik sebanyak 1 kali, dan DPT-Hb-Hib (Pentabio) sebanyak 3 kali.

"Dengan jumlah sasaran selama Agustus 2022 sebanyak 715.786 anak atau 35.789 target per hari, maka dibutuhkan dukungan dari berbagai lintas sektor dan profesi. Diharapkan KLB PD3I di Provinsi DKI Jakarta dapat dicegah dengan suksesnya BIAN pada tahun 2022 ini," tandas Widyastuti.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER