Acara Cak Imin di Sidoarjo, PCNU Larang Atribut NU Berkibar

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bakal menggelar Gus Muhaimin Festival The Next 2024, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (6/8) besok.

Sementara itu PCNU Sidoarjo mengeluarkan surat edaran berisi instruksi larangan penggunaan atribut NU dalam kegiatan partai politik.

Ketua Panitia Gus Muhaimin Festival Faisol Riza mengatakan acara itu adalah ajang konsolidasi seluruh relawan di Jawa Timur untuk mendukung Cak Imin maju sebagai capres 2024.

"Ini ajang konsolidasi seluruh relawan di Jatim. Ini nama kegiatan adalah kesepakatan bersama agar yang selama ini menggunakan aribut Relawan Muhaimin Peduli, Gus Ami, Cak Imin, Muhaimin Squad dan lain-lain sepakat gunakan Gus Muhaimin Festival," ujar Faisol di Surabaya, Jumat (5/8).

Faisol menjelaskan alasan gelaran festival digelar di Sidoarjo. Menurutnya, kabupaten di Jawa Timur merupakan daerah basis pendukung Cak Imin.

Faisol mengklaim ribuan orang akan hadir dalam festival tersebut. Ia pun meminta maaf kepada warga sekitar jika lalu lintas terganggu karena banyaknya kendaraan peserta yang hadir.

"Ada ribuan bus, puluhan ribu sampai 100 ribu peserta akan hadir," ujarnya.

Lebih lanjut, Faisol mengundang warga sekitar untuk bersama-sama menikmati Gus Muhaimin Festival yang juga dimeriahkan musisi nasional hingga lokal.

"Ini konser terbesar di Jatim yang digelar untuk publik. Ini penting, untuk menormalisasi kehidupan kita pasca pandemi Covid-19," katanya.

Larangan Bawa Atribut NU

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo mengeluarkan surat instruksi larangan penggunaan atribut NU dalam kegiatan partai politik.

Keluarnya surat itu berdekatan dengan pelaksanaan Gus Muhaimin Festival The Next 2024, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Ketua PCNU Sidoarjo, Zainal Abidin mengatakan larangan penggunaan atribut NU tidak hanya pada acara festival yang digelar Cak Imin saja, tapi juga acara partai politik lainnya.

"Bukan kegiatan besok saja. Pokoknya seluruh kegiatan politik apapun kami imbau untuk tidak menggunakan atribut NU," kata Zainal saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (5/8).

Menurut Zainal, atribut NU yang dilarang digunakan dalam acara politik mulai dari bendera, kaus, seragam, jaket atau benda apapun yang berlambangkan NU.

"Atribut NU itu apapun bisa mulai bendera, kaus NU, seragam Ansor, dan jaket Banser," ujarnya.

Zainal mengatakan pelarangan penggunaan atribut NU dalam acara partai politik ini sesuai dengan instruksi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

"Kami mengikuti instruksi dari PBNU. Diskusi beberapa kali dengan PBNU arahannya seperti itu. Jangan kemudian NU dijadikan tunggangan partai politik untuk kepentingan sesaat. Karena politik NU kan politik kebangsaan," katanya.

Surat tentang larangan itu sendiri telah disebarkan pihaknya kepada PC Banom dan MWCNU se-Sidoarjo. Ia berharap seluruh pihak menghargai dan mengikutinya.

"Ini jadi peringatan bagi struktur di NU untuk jadi perhatian," ucapnya.