Sulit Beri Keterangan, Istri Sambo Belum Dilindungi LPSK

CNN Indonesia
Rabu, 10 Agu 2022 13:30 WIB
LPSK mendatangi kediaman istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi untuk melakukan asesmen psikologi (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kembali gagal melakukan asesmen psikologis terhadap Putri Candrawathi, istri Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Senin (9/8).

Wakil Ketua LPSK Susilaningtias menyebut Putri masih trauma sehingga belum bisa memberikan keterangan kepada pihaknya saat ditemui.

Diketahui, asesmen psikologis tersebut penting dilakukan agar LPSK bisa menentukan perlindungan bagi Putri.

"Sudah ketemu tapi sekali lagi beliau masih dalam kondisi trauma, jadi tidak bisa, tidak ada hal yang disampaikan oleh Bu Putri oleh LPSK," kata Susila kepada wartawan hari ini, Rabu (10/8).

Susila membeberkan kondisi Putri saat ditemui kemarin lebih baik dari pertemuan sebelumnya yakni pada 16 Juli lalu. Namun, Putri masih sesekali menangis.

"Kalau yang pertama itu kondisi tiduran ya masih lemas, tapi kalau yang kemarin ibu ini sudah bisa duduk cuma sesekali masih trauma dan sesekali menangis," ujarnya.

Terancam Tidak Dapat Perlindungan

Sementara itu, Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo menilai Putri terancam gagal mendapat perlindungan dari lembaganya.

Pasalnya, LPSK sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Putri namun gagal digelar. Lalu, lembaga itu juga sudah meminta keterangan secara tertulis dari Putri, tetapi tidak mendapat jawaban. Terbaru, kedatangan LPSK ke rumahnya pun tidak membuahkan hasil.

"Jadi ya untuk Ibu Putri kesimpulan kami sementara yang bersangkutan tidak memerlukan perlindungan LPSK," ucap dia.

"Karena bagaimana kita mau berikan perlindungan kalau minta keterangan saja tidak bisa," imbuhnya.

Hasto menjelaskan LPSK mempunyai batas waktu untuk investigasi dan asesmen. Tim penelaah dari LPSK juga sudah diminta untuk menyusun risalah yang bakal diajukan ke rapat paripurna.

"Jadi, kalau dalam kondisi seperti ini ya besar kemungkinan kami sulit berikan perlindungan kepada Bu Putri," ujarnya.

"Tapi kalau itu keputusannya, kan tergantung keputusan para pimpinan ya ada 7 orang," lanjutnya.

LPSK sebelumnya telah bertemu dengan Putri. Namun, saat itu kondisi Putri disebut masih trauma, sehingga belum bisa dimintai keterangan untuk asesmen psikologis. Putri sebelumnya diduga dilecehkan oleh Brigadir J.

Kemudian, LPSK mendatangi kediaman Putri di di jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta Selatan kemarin.

Rombongan yang datang terdiri dari staf LPSK beserta tim pskiater dan psikolog yang berjumlah sekitar delapan orang dalam dua mobil.

Sementara itu, baru-baru ini, Putri akhirnya muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik. Momen ini terjadi saat Putri menjenguk suaminya yang saat ini tengah ditempatkan di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Minggu (7/8) lalu.

Putri baru muncul setelah insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. Dalam kesempatan itu, Putri menyampaikan bahwa dirinya mempercayai dan mencintai suaminya. Ia turut meminta doa agar bisa menghadapi masalah ini.

(yla/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK