LIPUTAN KHUSUS

VIDEO: Kala VOC Tergiur Emas Hitam dari Banda Neira

Meutia Rahmawati | CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2022 10:31 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Banda Neira, pulau yang terletak di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, menyimpan sejuta keindahan alam Indonesia nan eksotis. Dan di pulau ini pula sejarah bangsa Indonesia penting pernah terjadi.

Mulai dari masyarakat, alam, perkampungan, laut hingga rempah yang dihasilkan membuat Banda layak untuk disebut sebagai nirwana. Keparipurnaan alam di Banda disimpulkan Sutan Sjahrir dalam memoarnya kala diasingkan: jangan mati dulu sebelum ke Banda Neira.

Banda tak cuma melukis keindahan alam, tapi juga berkah rahimnya-pala. Pala menjadikan Banda sebagai kota metropolis dengan pemukim yang begitu kosmopolitan di lingkar perdagangan internasional. Pala direbutkan, pernah dihargai setara tujuh ekor sapi gemuk pada abad ke-15.

Pada masa itu seakan semua mata tertuju ke Banda Neira, menjadi salah satu daerah yang mampu menjadi penggerak perdagangan internasional.

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berhasil menemukan kepulauan banda. Dua kapal yang masing-masing dipimpin oleh Antonio De Abreau dan Fransisco Serrau ini, menemukan kepulauan Banda pada pertengahan Januari 1512 setelah dua bulan berlayar. Meskipun portugis berada di kepulauan Banda selama 87 tahun, dan sempat mendirikan benteng Nassau, namun sejarahnya tidak banyak ditemukan.

Sejarah rinci tercatat sejak 1599 ketika para pelaut Belanda tiba di sana. Mereka datang dan langsung mengambil hati para penduduk Banda Neira. Mereka pun berhasil mengusir Portugis, yang kemudian disusul oleh para pelaut Inggris pada tahu 1602.

Belanda pertama kali menginjakan kakinya di kepulauan Banda yaitu di Banda Besar atau Pulau Lonthor pada 15 maret 1599 silam, di bawah kepemimpinan Laksamana Madya Jacob van Heemskerck.

Perampasan hak masyarakat Banda sejatinya bermula pada 1609, saat ekspedisi lanjutan Belanda yang dipimpin utusan VOC, Laksamana Pieterszoon Verhoeven datang dengan rombongan 13 kapal. Keberadaan Portugis digantikan oleh Belanda yang menjalin hubungan persahabatan dan pos perdagangan di Banda. Namun seiring berjalannya waktu, Belanda mulai berperilaku militeristik, Salah satunya ialah membangun Benteng Nassau yang dibangun dari pondasi yang pernah dibangun Portugis. Perjanjian dagang sepihak mulai diterapkan.

Orang Kaya Banda- pemuka rakyat atau orang yang disegani- memberontak melawan upaya Belanda untuk memaksa monopoli perdagangan rempah-rempah. Sedikitnya 30 orang Belanda termasuk Laksamana Pieterszoon Verhoeven tewas dibunuh. Hal ini mengakibatkan kemurkaan Belanda ke Banda. Belanda melakukan ekspansi daerah kekuasaannya di kepulauan Banda serta membuat Benteng Belgica pada 1611 sebagai bentuk intimidasi kepada Orang kaya serta penduduk di sana.

Penaklukan Belanda atas kepulauan Banda terakumulasi dengan pembantaian Banda tahun 1621, di mana Jan Pieterszoon Coen, salah satu orang Belanda yang berhasil kabur pada penyergapan Orang Kaya pada 1609. Belanda menyerbu pulau-pulau dan melakukan genosida terhadap belasan ribu penduduk lokal.


(ain)

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER