Seorang karyawan Kawan Lama Group diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh sesama karyawan usai menjadi model foto produk kantor.
Dugaan pelecehan seksual ini viral di media sosial setelah diungkap oleh suami korban lewat sebuah utas di akun Twitter @jerangkah. Pihak Kawan Lama Group kontan menggelar investigasi internal usai peristiwa itu menggegerkan publik.
Dalam utas @jerangkah diceritakan bahwa korban mendapat pelecehan berupa chat di sebuah grup Whatsapp pertemanan kantor. Chat itu muncul setelah korban diminta menjadi model foto produk kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disampaikan bahwa fotografer mengambil foto bagian punggung perempuan tanpa izin dan dalam kondisi belum proses pemotretan. Lantaran belum siap sesi pemotretan, pakaian dalam (bra) sang istri terlihat dalam foto tersebut.
"Bermula saat fotografer mengambil salah satu frame foto tanpa seizin istri saya di bagian punggung. Foto tersebut tidak digunakannya untuk kebutuhan kantor, namun untuk bahan melecehkan istri saya di grup WhatsApp," katanya dalam utas tersebut
"Bukan hanya tidak izin, foto tersebut diambil saat istri belum siap untuk memulai proses pemotretan. Masih fitting. Itu kenapa masih ada bra yang melekat di punggung. Beda dengan foto hasil yang digunakan unit bisnisnya," sambungnya.
Foto itu kemudian diunggah atau dibagikan ke grup dan mendapatkan tanggapan dari rekan kantor lainnya. Salah seorang anggota grup menanggapi dengan kalimat yang tidak pantas.
Tak hanya itu, anggota grup lain juga memberikan tanggapan menggunakan sebuah foto berbeda. Dalam foto tersebut sang istri tampak sedang duduk dan disebut tengah menjajakan jasa.
"'Lucunya ada 2 orang lain yang menggunakan foto lainnya sebagai bahan becandaan seronok. Seolah nge-framing istri saya dan temannya di foto tersebut seperti pelacur yang tengah 'menjajakan jasa'. Kenapa lucu? Salah satu pelakunya perempuan! Bisa-bisanya hanya karena istri saya duduk berdua dengan temannya, setelah mengenakan baju produk kantornya, lalu di-framing dengan kata kata 'Lagi nunggu dipilih'," tuturnya.
Padahal, menurutnya, sang istri bekerja di kantor tersebut hanya untuk membantu rumah tangga. Namun, istrinya justru mendapatkan pelecehan hingga akhirnya mengundurkan diri.
Lebih lanjut, ia mengaku bakal mendampingi istrinya untuk menghadap tim HR untuk membuat gugatan. Dalam gugatan tersebut ia meminta agar kebijakan one month notice untuk sang istri dihapus dan memecat orang-orang yang terlibat dan telah melakukan pelecehan.
Dalam cuitannya, ia juga mengaku akan mempertimbangkan langkah hukum terkait kejadian pelecehan ini.
"Setelah saya mendapat banyak masukan dari kalian, ada benarnya untuk saya juga menempuh jalur hukum untuk memberi pelajaran kepada pelaku," imbuhnya.
Perusahaan Kawan Lama Group menyatakan akan mengusut kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh salah seorang karyawannya.
"Menanggapi utas di Twitter yang diunggah oleh akun @jerangkah mengenai dugaan pelecehan seksual yang dialami salah satu karyawan kami baru-baru ini, Kawan Lama Group sedang melakukan investigasi terhadap kasus ini secara internal," kata Kawan Lama Group dalam keterangannya yang diunggah di akun Instagram @kawanlamagroup, Minggu (14/8).
Kawan Lama Group menyatakan bahwa perusahaan dan beserta unit bisnisnya tidak menoleransi segala bentuk pelecehan seksual. Pihaknya berkomitmen menghilangkan segala tindakan atau perilaku pelecehan di tempat kerja, sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi semua karyawan.
Perusahaan juga menyatakan bahwa tindakan pendisiplinan akan diterapkan jika terbukti ada pelanggaran, sebagaimana Standar Perilaku Bisnis (SPB) dan peraturan perusahaan (PP).
"Bahwa Kawan Lama Group memiliki aturan/norma yang jelas dalam SPB dan PP yang melarang segala bentuk tindakan pelecehan seksual. Tindakan pendisiplinan akan dilakukan untuk perilaku yang melanggar SPB terutama bagi siapa saja yang terbukti melakukan pelecehan seksual di lingkungan perusahaan," tegas Kawan Lama Group.
Lebih lanjut, Kawan Lama Group turut menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung langkah-langkah penyelesaian. Langkah ini akan dilakukan bersama korban.
"Kawan Lama Group mendukung langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut dan akan bekerja sama dengan korban (karyawan Kawan Lama Group) untuk proses lebih lanjut," tutup Kawan Lama Group dalam pernyataannya.
(dis/gil)