Zulhas: Pemilu 2024 Jangan Lagi Bertengkar Identitas, Apalagi Agama
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengajak semua elemen bangsa untuk meninggalkan politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, Pemilu 2024 harus menjadi tempat pertarungan gagasan di antara para pesertanya.
Pernyataan tersebut disampaikan Zulhas saat menghadiri peluncuran visi dan misi Koalisi Indonesia Bersih (KIB) di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8) malam.
"Apa yang kami sampaikan mungkin belum sempurna, oleh karena itu silahkan kita boleh bertengkar, tapi soal gagasan, soal pikiran, bertengkar agar Indonesia lebih baik lebih maju. Pemilu 2024 bukan lagi bertengkar identitas, bukan bertengkar individu apalagi agama," kata Zulhas dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (15/8).
Sebagai bangsa yang telah lama merdeka, dia berkata Indonesia mutlak memerlukan peta jalan yang jelas agar dapat menjadi bangsa yang maju dan produktif. Menurutnya, Indonesia harus memiliki arah karena situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Ia pun memastikan KIB akan mengusung politik cerdas yang gandrung dengan ide dan gagasan.
"Agar jadi bangsa yang produktif, bangsa yang maju, perlu peta jalan, perlu arah, perlu visi dan misi," ucap Menteri Perdagangan (Mendag) itu.
Zulhas menambahkan, salah satu syarat menjadi sebuah negara adalah mandiri dan berdaulat di bidang energi dan pangan.
"Pak Airlangga tadi mengatakan kita harus menjadi bangsa yang maju pada 2035 mendatang. Dan saya ingin tegaskan bahwa tidak ada negara maju tanpa berdaulat energi, tidak ada negara maju tanpa berdaulat pangan," tutur Zulhas.
Sebelumnya, tiga ketua umum parpol yang tergabung di dalam KIB telah menyampaikan visi dan misi dalam menghadapi Pemilu 2024. Namun, mereka belum mengumumkan siapa capres 2024 yang bakal diusung KIB.
Dalam penyampaian visi misi, KIB memiliki program bernama akselerasi transformasi ekonomi nasional (Paten). Program ini dipersiapkan untuk menghadapi bonus demografi 2025-2035 mendatang.
Selain itu, koalisi yang digagas Golkar, PAN, dan PPP, menekankan persatuan untuk menghindari politik identitas yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan KIB saat ini baru fokus pada visi dan misi. Menurutnya, visi dan misi penting untuk menentukan arah Indonesia ke depan.
"Ini kan chapter berikut [visi misi], kami baru pada bab dua, mengenai ini [capres] nanti kami akan sampaikan selanjutnya," kata Airlangga.
Lihat Juga : |