Komnas HAM soal Motif Pembunuhan Brigadir J: Bergantung Istri Sambo

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan bahwa motif pembunuhan Brigadir J bergantung kepada keterangan yang diberikan oleh Putri Candrawathi, istri Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Pasalnya, Komnas HAM telah memintai semua keterangan dari berbagai pihak, kecuali Putri. Sehingga, keterangan Putri pun menjadi penting.

"Terkait motif kami masih mendalami karena lagi lagi ini juga bergantung pada keterangan Bu Puteri," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Senin (16/8).

Selain meminta keterangan dari sejumlah pihak, kata Beka, pihaknya juga sudah melakukan rekonstruksi peristiwa.

Lihat Juga : Deret Temuan dan Rekomendasi LPSK di Kasus Kematian Brigadir J

Rekonstruksi itu mulai dari peristiwa di Magelang, rumah pribadi sampai rumah dinas Sambo yang menjadi tempat kejadian perkara. Namun, semua keterangan yang didapat masih harus dilengkapi dengan keterangan dari Putri.

"Kami sudah minta keterangan semuanya kecuali Bu Putri. Termasuk juga merekonstruksi peristiwanya terus sampai TKP terus kemudian persoalannya belum lengkap," ujarnya.

Beka menyebut pemeriksaan Putri akan dilakukan oleh pihaknya yang diwakili oleh Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga dan Komnas Perempuan. Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti waktu pemeriksaan tersebut.

Diketahui, Komnas HAM sudah beberapa kali menjadwalkan pemeriksaan Putri. Namun, agenda tersebut selalu diundur lantaran Putri belum siap.

Putri disebut masih trauma. Putri mengaku dilecehkan oleh Brigadir J. Namun, terbaru, kepolisian menyetop laporan dugaan tersebut.

Sejak insiden penembakan Brigadir J, Putri baru sekali bicara ke publik. Momen itu terjadi pada Minggu (7/9) saat Putri menjenguk suaminya yang ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok. Saat itu Sambo belum berstatus tersangka.

Lihat Juga : Timsus Polri 3,5 Jam Geledah Rumah Sambo di Magelang