Diduga Aniaya Santri, Pengurus Ponpes di Maros Dilaporkan ke Polisi

CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2022 20:52 WIB
Korban bersama rekannya menggunakan handphone di dalam area pondok pesantren, dan ketahuan oleh ustaz pembinanya sehingga mereka diduga menerima pemukulan.
Ilustrasi pemukulan. (Istockphoto/deepblue4you)
Jakarta, CNN Indonesia --

Orang tua santri pondok pesantren di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, melaporkan adanya dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh pengurus ponpes terhadap santri ke pihak kepolisian.

Kasus penganiayaan ini bermula ketika korban MA (15) menceritakan kejadian yang dialaminya ke orang tuanya yang saat itu datang menjenguk anaknya.

"Iya anak kami dianiaya dan sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Kita tahu pada saat dijenguk," kata ayah korban, Arjun kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus penganiayaan itu terjadi, kata Arjun, ketika korban bersama beberapa rekannya menggunakan handphone di dalam area pondok pesantren namun ketahuan oleh ustaz pembinanya sehingga mereka diberikan hukuman.

"Awalnya masalah hp ditahan dia pake nelepon tapi mereka baku oper, terakhir anakku yang sembunyikan karena takut. Itu masalahnya. Terus ustaz pembinanya memukul bukannya mendidik," jelasnya.

Akibat pemukulan itu, kata ayah korban, MA mengalami sejumlah luka lebam di bagian lengan dan kakinya setelah dipukul oleh ustaz pembimbingnya.

"Sudah divisum juga dan melaporkan ke Polda, setelah kejadian. Ada temannya juga dipukul cuman tidak ada orang tuanya.

Setelah kejadian itu, kata Sany pihak keluarga sementara ini akan mengeluarkan korban dari pondok pesantren tersebut, lantaran MA tidak lagi ingin belajar di ponpes itu.

"Anak saya tidak mau lagi masuk, karena sudah trauma, makanya saya mau pindahkan," imbuhnya.

Sementara, Kapolres Maros, AKBP Awaluddin mengatakan, bahwa saat ini pihak Polsek Tompobulu telah menangani kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Iya, saya dengar informasi terkait dengan itu. Langkah-langkah sudah dilakukan oleh personel Polsek Tompobulu," kata Awaluddin kepada CNNIndonesia.com.

(mir/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER