Komunitas guru untuk bangsaku bersama warga pemukiman kumuh di Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melaksanakan upacara HUT proklamasi ke 77 tahun dengan secara sederhana.
Peringatan proklamasi digelar sejak pukul 08.00 WITA, warga yang rata-rata hidup dibawa garis kemiskinan ini secara suka rela datang dan mengambil bagian pada upacara kemerdekaan Indonesia.
"Jadi kita berinisiatif melaksanakan upacara kemerdekaan dan memberikan kebahagian kepada anak anak disini dengan perlombaan," kata founder komunitas guru untuk bangsa, Angga Saputra, Rabu (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai macam perlombaan akan digelar hingga tanggal 19 Agustus mendatang. Selain itu, kata Angga bahwa di kawasan kumuh ini komunitasnya telah membentuk sekolah darurat dengan jumlah siswa sekitar 40 siswa.
"Kita berikan pembelajaran formal dan pendidikan akhlak yang kita bangun. Kita ingin menghentikan akar pembodohan dan menyebarluaskan literasi serta buta huruf," ungkapnya.
Annga menyebutkan di kawasan pemukiman kumuh ini sekitar 30 orang anak yang tidak lagi dapat melanjutkan pendidikanya, karena keterbatasan ekonomi orang tuanya sehingga mereka putus sekolah dan rela bekerja untuk membantu ekonomi keluargannya.
"Yang putus sekolah ada 30 anak. Kita tetap memberikan pendampingan kepada anak-anak disini dengan memberikan pendidikan formal," kata dia.
Upacara Kemerdekaan 17 Agustus ikut dilakukan para pecinta sepeda onthel di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bertempat di lapangan Tugu Muda Semarang, mereka yang tergabung dalam Semarang Onthel Community (SOC) ini menggelar upacara dengan khidmat layaknya upacara resmi di beberapa instansi.
Kehadiran peserta dengan membawa sepeda onthel tua dan atribut aparat pejuang dan petani jaman dulu membawa suasana serasa jaman perjuangan merebut kemerdekaan.
"Ini memang kegiatan rutin yang wajib kami gelar dalam 17-an. Jadi kami tidak hanya show tapi benar-benar memperingati dan merayakan kemerdekaan ini dengan khidmat, mengingat jaman perjuangan dulu," ujar Ketua SOC Bob Riza usai upacara di Tugu Muda Semarang pada Rabu (17/8).
Usai upacara bendera, pecinta onthel mania melakukan prosesi mencium bendera merah putih secara bergantian sebagai wujud rasa nasionalisme.
"Puncaknya kita prosesi mencium bendera merah putih. Ini nasionalismenya yang mengharukan dan semangatnya harus selalu kita bawa dan jaga," kata Bob.
Dino, salah satu peserta upacara mengaku merasakan aura patriotisme yang luar biasa saat mengikuti upacara.
"Merinding rasanya, kita upacara 17an dengan apa adanya. Mencium merah putih itu yang bikin haru", kata Dino.
Di akhir acara, pecinta onthel menggelar parada kostum perjuangan di zebra cross lampu lalu-lintas depan Gedung Lawang Sewu Semarang tanpa mengganggu arus lalu-lintas.