Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Hamzah Halim mengatakan video pengusiran mahasiswa baru saat ditanya soal jenis kelamin oleh dosen ketika masa orientasi banyak dipotong. Video itu pun diunggah ke media sosial (medsos).
"Setelah saya dapat laporan itu, saya langsung konfirmasi ke dosen itu. Ternyata video itu dipotong. Videonya itu tidak sampai di situ," kata Hamzah, Minggu (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamzah menyebut mahasiswa baru itu juga menulis tentang dosen menggunakan kata-kata tidak pantas. Menurutnya, postingan video itu bukan hanya menyerang secara institusi tetapi juga menyerang pribadi dosen.
"Ada juga foto di depan pintu gerbang kampus terus dia tulis baru bisa keluar dari pintu neraka. Menyerang institusi dan menyerang pribadi itu kan, kena UU ITE," ujarnya.
Selain itu, kata Hamzah, dalam video tersebut para dosen tidak ada yang menggunakan kalimat mengusir. Para dosen hanya meminta panitia pelaksana agar membawa mahasiswa baru itu ke ruangan dosen.
"Maksudnya jangan di hadapan teman-temannya setelah saya konfirmasi ke dosennya. Maksudnya bawa ke ruangan khusus untuk ditanyai," terangnya.
Lebih lanjut, Hamzah mengaku sudah mengundang mahasiswa baru yang mengaku sebagai orang yang netral pada jenis kelamin atau nonbiner serta orang tuanya pada Sabtu 20 Agustus kemarin.
"Makanya waktu pertemuan itu saya sampaikan waktu diterima sebagai mahasiswa baru disini kan ada ditandatangani fakta integritas bahwa harus berperilaku sopan santun, jangan sopan ke dosen sopan ke sesama mahasiswa juga diatur disitu," katanya.
Meski demikian, Hamzah memastikan bahwa mahasiswa baru tersebut sudah meminta maaf atas kejadian itu kepada para dosennya dan menyesali perbuatannya.
"Dia minta maaf, dia bilang itu reaksi spontan. Saya juga dengar kata-kata dosen itu tidak sampai emosi maksudnya agar tidak panjang dan dilihat oleh temannnya," ujarnya.