Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mulai menjajaki vaksin virus corona (Covid-19) dengan sasaran anak di bawah usia enam tahun atau bayi umur lima tahun (Balita).
Budi menambahkan kemungkinan besar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Balita dapat dimulai pada akhir 2022 seiring dengan pemerintah yang akan memberikan vaksinasi Covid-19 lanjutan pada kelompok rentan, seperti lansia dan pemilik penyakit penyerta atau komorbid.
"Jadi ya siap-siap saja nanti di sekitar sana [akhir 2022] coba kita tingkatkan lagi," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyebut, upaya itu bertujuan untuk meningkatkan kadar imunitas di masyarakat agar tetap tinggi.
Warga diharapkan warga sudah memiliki bekal terhadap transmisi virus corona sehingga tidak akan terjadi lagi lonjakan atau puncak gelombang kasus yang sangat signifikan.
"Dan salah salah satu inisiatifnya nanti, Pak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah enam tahun, nanti kita akan mulai jajaki. Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui, vaksinasi pediatrik namanya, dan sekarang sudah kita jajaki," imbuhnya.
Budi sebelumnya juga telah menginformasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan kajian vaksin virus corona untuk sasaran balita. Ia menyebut, putusan vaksin Covid-19 untuk Balita juga mempertimbangkan hasil kajian ahli dan juga Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Produsen Sinovac menurutnya telah mengajukan berkas analisis dan kajian vaksin Covid-19 untuk Balita kepada BPOM. Sementara produsen Moderna dan Pfizer menurutnya belum menjajaki kembali BPOM terkait vaksin Balita.