Aparat Diminta Tak Tutup-tutupi Peristiwa Bentrok TNI-Polri di Papua

CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2022 04:28 WIB
Kelompok masyarakat sipil meminta aparat tidak menutup-nutupi peristiwa bentrok personel TNI-Polri di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Ilustrasi. Kelompok masyarakat sipil meminta aparat tidak menutup-nutupi peristiwa bentrok personel TNI-Polri di Kabupaten Jayawijaya, Papua. (Foto: CNN Indonesia/Hendrik)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem, meminta aparat tidak menutup-nutupi peristiwa bentrok personel TNI-Polri di Kabupaten Jayawijaya, Papua beberapa hari lalu. Hingga kini, belum jelas kronologi dan penyebab peristiwa itu.

"Diharapkan diselesaikan secara terbuka dan transparan demi penegakan hukum, untuk memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban. Sehingga kasus tersebut tidak ditutup-tutupi," kata Theo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/8).

Usai insiden bentrokan itu terjadi pada Sabtu (20/8) malam, Theo mengaku mendampingi keluarga dari anggota TNI yang menjadi korban bertemu dengan Tim Polda Papua, tim dari Korem, Kodim, dan Polres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan digelar pada Senin (22/8) di halaman Mapolres Jayawijaya. Ia mengatakan pertemuan itu untuk menyelesaikan proses tuntutan hukum adat.

Dalam pertemuan, keluarga korban meminta kepada pihak kepolisian untuk menghadirkan pelaku agar dapat menjelaskan kronologi kasus.

"Namun, karena masih dalam proses penyelidikan yang sedang dilakukan pihak kepolisian, sehingga pelaku tidak dihadirkan untuk menjelaskan kronologi," katanya.

Theo menyebut tidak ada keputusan terkait tuntutan adat dalam peristiwa itu. Sebab, menurut keluarga korban, tuntutan adat bisa dijatuhkan setelah ada pengakuan yang jelas dari pelaku soal penyebab kejadian.

"Sebenarnya pihak polisi ada korban dua orang, tapi polisi belum terbuka dengan kasus ini," katanya.

Lebih lanjut, Theo juga menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di jantung kota. Kejadian itu, kata dia, telah meresahkan masyarakat sipil.

"Papua kan daerah konflik, pasukan Satgas BKO non organik ditugaskan untuk mengamankan situasi itu, bukan justru menciptakan masalah," katanya.

Diberitakan, bentrokan antara personel TNI dan Polri kembali terjadi di Bumi Cendrawasih. Terbaru, dua anggota TNI diduga dipukul oleh personel Satgas BKO Brimob Nusantara di Jayawijaya, Papua, Sabtu (20/8).

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Anthenius Murib mengatakan penyebab dan kronologi peristiwa itu masih diselidiki. Ia juga mengungkap dua anggota TNI mengalami luka memar hingga robek di wajah akibat kejadian tersebut.

(yoa/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER