Bharada E Akan Dihadirkan Langsung Dalam Rekonstruksi Kasus Brigadir J

CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2022 11:49 WIB
Bharada E bakal dihadirkan secara langsung dalam rekonstruksi peristiwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J pada Selasa (30/8).
Bharada E akan dihadirkan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bharada Richard Eliezer atau Bharada E bakal dihadirkan secara langsung dalam rekonstruksi peristiwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Selasa (30/8).

Dengan demikian, rekonstruksi itu akan menjadi momen pertama Bharada E disatukan bersama keempat tersangka lainnya. Sebab, sejak ditetapkan sebagai Justice Collaborator (JC), pemeriksaan Bharada E selalu dipisahkan dan dihadirkan secara daring.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau rekonstruksi info dari penyidik [Bharada E] dapat dihadirkan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (28/8).

Dedi menjelaskan alasan Bharada E tetap dihadirkan dalam rekonstruksi langsung meski berstatus JC yakni untuk mendapat gambaran fakta di tempat kejadian perkara (TKP).

"Agar jaksa penuntut umum (JPU) mendapat gambaran fakta di TKP," ujar dia.

Dedi berkata proses rekonstruksi itu akan dilakukan secara transparan. Pihak eksternal seperti Kompolnas dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal ikut hadir dalam rekonstruksi tersebut.

"Komnas HAM dan Kompolnas akan mengikuti jalannya rekonstruksi agar menjaga transparansi, obyektif dan akuntabel," ujarnya.

Dedi sebelumnya menjelaskan alasan pihanya menggelar rekonstruksi peristiwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Selasa (30/8) pekan depan.

Dedi mengatakan rekonstruksi itu dilakukan agar Jaksa Penuntut Umum mendapatkan gambaran yang sama antara kejadian sebenarnya dengan keterangan yang disampaikan para tersangka serta saksi yang telah diperiksa.

"Untuk memperjelas konstruksi hukum dan peristiwa yang terjadi agar JPU mendapat gambaran yang lebih jelas dan sama dengan fakta-fakta dan keterangan para tersangka dan saksi di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (27/8).

(yla/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER