Ratusan Santri Geruduk Kantor PPP Banten Buntut Pidato 'Amplop Kiai'

CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2022 13:17 WIB
Ratusan santri dan ulama Banten menggeruduk Kantor DPW PPP Banten buntut ucapan Suharso Monoarfa terkait 'amplop kiai', (29/8). (CNN Indonesia/Yandhi)
Banten, CNN Indonesia --

Ratusan santri dan ulama menggeruduk Kantor DPW PPP buntut ucapan Suharso Monoarfa terkait 'amplop kiai' pada acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas yang diselenggarakan KPK pada 15 Agustus 2022 lalu.

"Kami menuntut Pak Suharso sebagai Ketua Umum PPP untuk segera diproses, diadili, karena telah mendistorsi muruah pesantren dan kiai," kata koordinator aksi Aliansi Forum Santri Banten, Haris Munandar, di lokasi, Senin (29/08).

Mereka juga berencana melaporkan Suharso Monoarfa ke Polda Banten atas dugaan pelanggaran Undang-undang (UU) ITE karena dianggap telah melukai harkat dan martabat para kiai.

Tak hanya itu, massa rencananya akan mendatangi Kantor DPP PPP di Jakarta. Rencana tersebut tercetus setelah berkomunikasi dengan para ulama dan kiai di Pulau Jawa.

"Kita juga mengimbau Presiden untuk mempertimbangkan posisi Suharso di kabinet," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin yang menemui pedemo memastikan aspirasi para ulama dan kiai dalam aksi tersebut akan disampaikan ke DPP PPP di Jakarta.

Namun Subadri meminta para ulama dan kiai untuk melihat video pidato Suharso Monoarfa secara utuh, sehingga mengetahui maksud dan tujuan dari Ketua Umum PPP berbicara seperti itu.

"Saya sendiri belum melihat video utuh, Ketua Umum di (acara) Tindak Pidana Pencegahan Korupsi bersama KPK. Ketua Umum juga menyampaikan internal untuk pencegahan korupsi," kata Ketua DPW PPP Banten, Subadri Ushuludin.

Subadri yang juga menjabat Wakil Wali Kota Serang itu meminta ulama dan kiai tidak mudah terprovokasi dengan isu yang beredar luas. Terlebih, PPP dianggapnya tidak bisa lepas dari kiai, ulama dan santri.

"Tabayun di era digital ini kan, kita sesungguhnya belum tahu gimana. Namanya politik itu kan A jadi Z, Z jadi A. (Kiai dan ulama) Itu sebenarnya leluhur PPP juga," ujarnya.

(ynd/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK